Logo

Anak Autis dan ABK Perlu Perhatian Pemerintah

KOTA BENGKULU – RMB (Relawan Muda Bengkulu) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi peduli terhadap autisme dan anak berkebutuhnan khusus, kegiatan ini digelar di salah satu hotel di Kota Bengkulu, Minggu (22/4/2018).

Berdasarkan dari RMB jumlah anak-anak autis di Kota Bengkulu berjumlah 300 orang ditambah lagi perhatian dari pemerintah yang masih sangat kurang.

Hal ini membuat RMB membantu dengan melakukan pemahaman, pengetahuan, dan sosialisasi kepada pihak-pihak terkait seperti para dokter, tenaga medis, perawat, bidan, mahasiswa poltekes, guru, dan para orang tua yang anaknya menderita autis untuk hadir diacara ini.

“Dengan adanya kegiatan ini kita ingin memberikan pemahaman, pengetahuan serta sosialisasi tentang autisme dan anak berkebutuhan khusus dengan langsung mendatangkan pemateri yang ahli dibidangnya, sebab masih banyak orang-orang yang kurang memahami apa itu autis dan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) serta memberikan pengobatan dan terapi yang tepat kepada anak penderita autis,” ujar Ketua Umum Relawan Muda Bengkulu, Heroika.

Autis merupakan gangguan saraf yang mempengaruhi fungsi otak, kondisi ini membuat seseorang menjadi sulit untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang tua harus segera berkonsultasi ke dokter apabila menemukan gejala-gejala autis ini, pasalnya pengobatan sejak dini bisa mempengaruhi hasil penyembuhan sang anak.

“Apabila pihak orang tua sudah tahu ciri-ciri autis terhadap anaknya maka seharusnya orang tua langsung ke dokter, psikiater, psikolog, agar bisa dilakukan tindakan medis ataupun terapi kedepannya,” ujar Shinta Barasa selaku Relawan Forkasi Bagian Diklat.

Shinta menambahkan, “khususnya di Bengkulu pada saat orang tua tahu anaknya menderita autisme biasanya para orang tua kebingungan untuk melakukan sesuatu  dan cenderung tidak tahu mau kemana melakukan tindakan pengobatan, ditambah lagi di Bengkulu sumber daya manusianya masih sangat kurang, terlebih dari pihak rumah sakit, sebab masih banyak pihak rumah sakit yang belum mengerti dan memahami penanganan secara benar kepada penderita autisme, Sebab autisme ini bisa disembuhkan apabila para orang tua sudah melakukan tindakan sejak dini,” jelasnya.

Harapan RMB ( Relawan Muda Bengkulu) bukan hanya masyarakat dan relawan saja yang peduli terkait permasalahan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) dan autis ini di Kota Bengkulu, namun harapan kedepannya kepada pemerintah tentunya juga ikut serta berpartisipasi dan berperan aktif dalam memperhatikan anak berkebutuhan khusus dan anak autis di Kota Bengkulu.

“Dengan adanya kegiatan RMB ingin mengajak semua elemen baik masyarakat ataupun pemerintah untuk ikut terjun langsung berperan bersama-sama memberikan perhatian khusus maupun bantuan melalui program peduli terhadap anak-anak berkebutuhan khusus maupun autis, kami berharap kedepannya pihak pemerintah terkait bisa memberikan perhatian lebih serta akses baik dari klinik, menambahkan sumber daya manusia seperti terapis yang ahli bagi ABK dan anak-anak autis, dan segi pengobatan lainnya,” tutup Heroika.