Logo

Mahasiswa dan Alumni Unras Sebut Pemda BU tak Konsisten

BENGKULU UTARA – Terkait syarat pendaftaran CPNS yang diralat hingga dua kali oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) masa aksi demo mengklaim Pemda BU tidak konsisten.

“Katanya mau cari SDM yang lebih baik, tapi kok pengumuman yang pertama malah direvisi sampai dua kali, tidak konsisten,” seruan masa saat orasi, Senin (24/9).

Berawal dari Pengumuman pertama, nomor: 800/0789/BKPSDM/II/2018, menyebutkan persyaratan khusus adalah lulusan perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B.

Gejolak demi gejolak pun kemudian timbul dikalangan alumni UNRAS dan masyarakat Bengkulu Utara yang kecewa lantaran tidak dapat ikut serta dalam kompetisi CPNS.

Kemudian pengumuman tersebut diralat dengan diterbitkannya pengumuman kedua, Nomor : 800/0792/BKPSDM/II/2018. Disebutkan, yang dapat mengikuti seleksi adalah lulusan perguruan tinggi dari program studi (prodi) terakreditasi B saat kelulusan.

Keluarnya pengumuman kedua tentang ralat syarat tersebut, ternyata masih menimbulkan gejolak khususnya bagi alumni UNRAS.

Selanjutnya, pihak Pemda BU kembali meralat pengumuman itu, dan diterbitkan pengumuman Nomor : 800/0798/BKPSDM/II/2018. Pada pengumuman ketiga ini, persyaratan khusus yang disebutkan, merupakan lulusan dari perguruan tinggi dalam negeri dan program studi yang terakreditasi dalam Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) saat kelulusan.

Menurut Sekda Bengkulu Utara, Maryadi, ralat pengumuman yang ke 2 ini sudah dianggap clear, karena dengan begini, kata dia semua kalangan dari universitas manapun dapat mengikuti tes CPNS tersebut.

“Ya clear, menurut kita ya, tapi kalo menurut mereka bagaimana, ya itu hak mereka” ungkapnya.

Disisi lain, anggota DPRD Bengkulu Utara Dedi Syafroni merasa malu atas tindakan Pemda BU tersebut, sebab hal ini dinilai tidak konsiten dengan apa yang sudah dibuat.

“Gejolak timbul, mulai dirubah, sampai dua kali, ada apa ini pemerintah daerah, seperti tidak ada wibawa saja, saya malu kalo begini” tegasnya.