Bengkulu News #KitoNian

Setelah Iran dan Vietnam, Helmi Undang Dubes Rusia

Wali Kota Helmi Hasan (kanan) bersalaman dengan Deputy Chief of Mission Dubes Rusia
Wali Kota Helmi Hasan (kanan) bersalaman dengan Deputy Chief of Mission Dubes Rusia

JAKARTA, bengkulunews.co.id – Setelah mengundang Duta Besar Iran dan Vietnam, niat Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan untuk mempopulerkan batik ke kancah Internasional kembali diwujudkan. Kali ini, orang nomor satu di Kota itu mengundang Duta Besar Rusia, pada Kamis (16/11/2017).

Kedatangan Helmi ke kedutaan negara Beruang Merah ini disambut oleh Deputy Chief of Mission, Oleg V. Kopylov dan Consultant II Shirmanov.

Dalam undangannya, Helmi mengajak perwakilan Rusia tersebut untuk datang ke Bengkulu pada Desember mendatang. Sama seperti dua negara sebelumnya, undangan ini disampaikan dalam rangka memeriahkan Festival Karnaval Batik Internasional yang akan digelar di Bengkulu.

“Kami mengundang negara Rusia untuk berpartisipasi dalam Festival Karnaval Batik Internasional awal desember mendatang. Sebelumnya, kami juga telah mengundang dan mendatangi langsung Kedutaan Besar Iran dan Vietnam,” sampai Helmi.

Wali Kota Helmi Hasan melihatkan motif batik basurek Bengkulu kepada Deputy Chief of Mission Dubes Rusia

Tidak mengejutkan jika undangan yang disampaikan oleh adik kandung Zulkifli Hasan ini, mendapatkan respon yang hangat dari kedutaan Rusia. Melalui Deputy Chief of Mission, Oleg Kopylov, kedutaan besar Rusia menyatakan siap untuk ikut serta dalam menyukseskan even tersebut. Tidak hanya itu, Oleg juga menyampaikan akan menjalin kerjasama yang lebih akrab dengan kota Bengkulu, seperti yang telah dilakukannya di Jakarta dan Bandung.

“Kita siap menyukseskan Karnaval Batik Internasional di Bengkulu. Kita juga akan jajaki kerjasama sister city dengan Bengkulu dalam bidang investasi dan potensi-potensi lainnya,” ujar Oleg.

Oleg juga menyanjung Program Bengkulu Religius yang selama ini digalakkan di Kota Bengkulu semenjak masa kepemimpinan Helmi berlangsung. Menurutnya, program ini patut di contoh lantaran Rusia juga merupakan negara dengan banyak penganut muslim. Ia menyebut jika kerjasama dalam bidang ini dapat dimungkinkan untuk terealisasi di beberapa daerah di Rusia, seperti di wilayah Tatarstan, Ingushetia, Dagestan, Kabardino-Balkar, Karachay-Cherkessia, Adygea, dan Chechnya.

Baca Juga
Tinggalkan komen