Bengkulu News #KitoNian

Kampung Ini adalah Pusat Membatik di Bengkulu

Pengrajin di Kampung Batik. Indah/BN

BENGKULU – Nama kampung batik yang berada di Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, bukanlah kiasan. Belasan pengrajin batik memang tinggal dan menetap di sini.

Kampung ini sebelumnya hanyalah perumahan biasa. Pada tahun 2017 sekelompok perempuan sepakat untuk mendirikan Lembaga Pemberdayaan Wanita (LPW) Melati, yang fokus pada membatik. Barulah ketika pandemi di tahun 2020, namanya diubah menjadi Kampung Batik.

“Sebelumnya kita itu LPW, pada tahun 2020 diubah menjadi Kampung batik dan saat ini pengrajin batik yang masih aktif ada sekitar 15 orang,” kata salah seorang pengrajin, Santi, Senin (9/10/2023).

Di tempat ini para pengrajin perempuan itu membuat berbagai macam inovasi. Sejumlah jenis kain seperti katun sutra, katun derima, prinisima, dolby dan katun bahan viscose digunakan untuk menghasilkan batik tulis yang menarik.

“Karena dibatik tulis ini, dalam memproduksi kita memakan waktu yang lumayan karena batik tulis ini memiliki keistimewahan, setiap proses pembatikan itu kita tidak bisa menyamai satu motif itu sama persis,” sampainya.

Pengrajin di Kampung Batik. Indah/BN

Tidak hanya batik tradisional. Pengrajin juga mencoba membuat batik kontemporer yang lebih modern. Ini dilakukan untuk merambah pasar dan mengenalkan seni membatik Bengkulu ke kancah yang lebih luas

“Karena batik kontemporer ini cepat diproses atau bisa ditampilkan dan diminati masyarakat khususnya anak-anak muda atau milenial,” sampainya.

Coraknya yang dibuat pun beragam. Pengrajin juga menjadikan lingkungan sekitar sebagai inspirasi dalam melukis batik. Seperti motif bambu yang menyimbolkan perjuangan pahlawan di zaman penjajahan.

“Kita di Betungan ini selain basurek juga mengahgkat motif bambu, mengingat di daerah sini baanyak tumbuhan bambu dan bambu ini dulu digunakan sebagai alat perang saat zaman penjajahan,” sampainya.

Saat ini Batik Besurek tidak hanya dijual dan di pesan oleh masyarakat Provinsi Bengkulu saja, namun kini sudah dijual di luar daerah. “Saat ini untuk peminatnya bukan hanya dalam kota saja tapi sudah sampai keluar kota,” jelasnya.

Baca Juga
Tinggalkan komen