Jonan Teken Prasasti BBM Satu Harga Enggano, di Bandara Fatmawati
Bengkulu – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Ignasius Jonan menandatangani prasasti peresmian penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil) Pulau Enggano Desa Malakoni di room VIP bandara Fatmawati Bengkulu, Jumat (8/12/2017).
Didampingi Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Jonan mengatakan peresmian yang semestinya dilakukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak di Pulau Enggano, itu mengalami kendala.
Kendala disebabkan, pesawat Susi Air yang membawa rombongan Jonan ke pulau terluar di Provinsi Bengkulu, mengalami kerusakan sehingga penerbangan dialihkan ke bandara Fatmawati.
“Jadi mohon maaf, tadi seharusnya sampai di Enggano tapi terkendala pesawatnya rusak saat menuju kesana, akhirnya dialihkan di bandara Fatmawati,” ucap Jonan saat konferensi pers.
Jonan menyampaikan dipilihnya pulau Enggano sebagai salah satu program BBM satu harga, karena di wilayah itu harga BBM relatif tinggi. Itu disebabkan tidak adanya penyalur resmi karena Enggano termasuk pulau terluar di Indonesia.
“Pemerintah selalu memilih daerah-daerah terluar untuk dipilih sebagai wilayah program bahan bakar minyak (BBM) satu harga. Dan juga pemerintah selalu berusaha melakukan pemerataan kembali,” pungkas Jonan.
Program pemerintah pusat tersebut disambut baik Plt Gubernur Rohidin Mersyah. Dia menegaskan BBM yang merupakan kebutuhan masyarakat Enggano harus benar-benar sampai ke masyarakat.
“Jadi sama-sama kita mengawal agar ketersediaan cukup ke masyarakat terutama di pulau Enggano. Semua pihak harus mengawal itu, dan kita pastikan benar-benar sampai ke masyarakat sesuai dengan yang ditentukan oleh pihak pemerintah,” tambah Rohidin
Tak hanya Rohidin, Bupati Bengkulu Utara, Mian juga mengapresiasi program tersebut.
Mian mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat, karena masyarakat Enggano akhirnya dapat menikmati harga BBM yang sama.
“Jadi kita harapkan pihak Pertamina memberikan stok yang cukup meskipun kadang pengaruh cuaca atau iklim yang buruk. Semoga hal itu tidak akan mempengaruhi harga,” ujar Mian.
