Logo

Beri Telur pada Menteri, Mahasiswa Bengkulu Ribut dengan Petugas

BENGKULU – Hadirnya dua Menteri RI ke Bumi Rafflesia, yaitu Eko Putra Sandjojo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Indonesia serta Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan Republik Indonesia di Gelanggang Olahraga Bengkulu (GOR) Sawah Lebar, pada Sabtu (4/8/2018) disambut nyarisnya cekcok antara Mahasiswa Universitas Bengkulu (Unib) dengan aparat keamanan.

Kejadian berawal saat Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unib, Zulfan Idris maju ke depan podium dan diizinkan berbicara di depan dua menteri. Saat itu Zulfan Idris melontarkan keluhan masyarakat atas naiknya bahan pokok yang sangat menyulitkan masyarakat, serta naiknya harga bahan bakar minyak secara mendadak oleh pemerintah tanpa adanya pengumuman terlebih dahulu.

“Seperti harga bahan bakar minyak, tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu, tiba-tiba pas paginya, kita kaget harga minyak sudah naik aja pak,” jelas Zulfan.

Setelah menyampaikan unek-uneknya, Zulfan mengatakan bahwa BEM Unib ingin memberikan kenang-kenangan berupa parcel, tapi bukan untuk menteri melainkan untuk presiden Jokowi, dan meminta kedua menteri untuk memberikan parcel tersebut pada Jokowi.

“Kami ada parcel pak, tapi bukan untuk bapak, kami titip untuk pak Jokowi, tolong nanti disampaikan pak,” imbuhnya.

Tidak lama setelah itu, beberapa mahasiswa Unib turun dari lantai II Gor membawa bungkusan, namun sayangnya, langkah mereka dihentikan oleh Brimob, dan Satpol PP yang sudah standby di bawah tangga. Diiringi dengan arahan MC agar pemberian parcel ditunda, dan berjanji bahwa menteri akan tetap menerima parcel tersebut di akhir acara. Hal tersebut, membuat beberapa mahasiswa tidak bisa mengontrol emosinya.

“Maaf pak kami disini tidak untuk membuat ricuh,” jelas Zulfan dari podium.

Setelah situasi tenang, ternyata emosi mahasiswa masih berlanjut, tatkala acara berakhir, rombongan mahasiswa pun berlari mengejar dan berusaha menghentikan mobil menteri, sembari menggelorakan “Hidup Mahasiswa”, namun lagi-lagi langkah mereka ditahan oleh pihak keamanan, tak pelak kericuhan pun terjadi.

“Polisi jangan main hakim sendiri disini, anda itu penegak hukum,” ujar salah satu mahasiswa UMB yang tidak diketahui identitasnya.

Menurut informasi yang beredar dari kalangan jurnalis, parcel yang ingin diberikan mahasiswa untuk Jokowi ialah Telur, sebagai bentuk protes mahasiswa terhadap melambungnya harga kebutuhan pokok.