Logo

Rejang Lebong Rayakan Hut Kota Curup Dengan Kemeriahan Berbeda

Bupati Rejang Lebong saat membuka kegiatan HUT Rejang Lebong

REJANG LEBONG, bengkulunews.co.id – Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong (RL) dalam melaksanakan kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Curup pada tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. HUT Curup yang biasa dipusatkan di Lapangan Setia Negara, kali ini dipusatkan di Lapangan Bataliyon 144 Jaya Yuda.

Pembukaan Hut Curup dilaksanakan pada hari Kamis (04/05/2017) pukul 09.30 WIB sampai selesai.

Pembukaan kali ini masih sama seperti sebelumnya karena dilakukan dengan pawai adat. Tujuan diadakannya pawai adat ini untuk melestarikan budaya daerah agar tidak punah dimakan oleh waktu yang semakin modern.

Sebelumnya Bupati Rejang Lebong (RL) H Ahmad Hijazi, mendapat piagam penghargaan kebudayaan sebagai Pembina Seni, Budaya dan Pariwisata Daerah dari Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI) pusat. Penyematan piagam Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh Sekjend LKNI Pusat, Karsono Muhammad saat Pembukaan HUT Kota Curup ke 137 di Lapangan Pandawa, Yonif 144 Jaya Yuda pada hari Rabu kemarin.

Sedangkan Kamis kemarin, Bupati dan istri mendapatkan gelar baru, yaitu Bupati Rejang Lebong (RL) H Ahmad Hijazi mendapatkan Gelar Rajo Aryo Pasak Bumei dan Istri Bupati Rejang Lebong (RL), Fitri Artika Sari Hijazi mendapatkan gelar Ratu Putri Dayang Sriban.

Setelah itu, Rajo Aryo Pasak Bumei, H Ahmad Hijazi dalam sambutannya menjelaskan bahwa Kedurei Agung merupakan warisan adat nenek moyang pendahulu dari suku Rejang yang berdomisili di Provinsi Bengkulu. Upacara ini merupakan salah satu bentuk bentuk wujud rasa syukur dan terima kasih kepada tuhan alam semesta yang telah menganugrahkan bermacam kenikmatan baik dalam bentuk materil ataupun kenikmatan dalam bentuk ketentraman dan kedamaian di masyarakat.

Tidak hanya itu, kegiatan ini bisa diperuntukan untuk meminta maaf kepada alam semesta atas kekhilafan ataupun kesalahan yang pernah di lewati oleh segenap warga yang bertempat tinggal di Rejang lebong.

Kedurei Agung ini merupakan adat dan tradisi dari nenek moyang terdahulu dalam rangka mensyukuri apa yang telah tuhan dan alam berikan. Oleh karena itu, Bupati RL mengajak masyarakat untuk terus selalu menjaga kelestarian akan budaya tersebut.

“kedepannya saya dan jajaran pemerintah kabupaten rejang lebong beserta dengan seluruh masyarakat akan terus melestarikan warisan nenek moyang kita ini agar tidak punah,” ungkap Hijazi dalam sambutannya.

Kedurei Agung juga merupakan doa keselamatan dan keberkahan akan keberlangsungan kehidupan bermasyarakat khusunya masyarakat Rejang Lebong dan doa tersebut kepada Allah SWT. Acara yang dilaksanakan  setiap tahun ini sebagai hari jadi Kota Curup yang diselenggarakan dengan adat asli Rejang, untuk menjaga adat Istiadat agar tidak punah.

“Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya daerah dengan adat asli Rejang dan sebagai wujud menjaga adat dan istiadat yang sudah ada,” tutupnya.

Setelah itu, Rajo Aryo Pasak Bumei, H Ahmad Hijazi, membuka kegiatan HUT Kota Curup dengan memukul pentungan sebagai simbol resmi pembukaan hari jadi Kota Curup tersebut.

Dilain Sisi,  HUT Kota Curup terlihat berbeda, dari rangkaian kegiatan yang baru akan dilaksanakan secara rutin kedepannya. Salah satunya adalah kegiatan Adventure Trail.

Lanjutnya, di tahun ini juga akan dilaksanakan Jambore Partai di Rejang Lebong yang akan mendatangkan beberapa tokoh nasional dan diperkirakan pesertanya mencapai 5 ribuan.

Serta untuk  band pembuka dan penutup juga akan mendatangkan band bernuansa religi. Pada pembukaan akan didatangkan Grup Kasidah Qasimah dan penutupan akan mendatangkan Wali Band. Mereka akan menghibur masyarakat Rejang Lebong langsung pada panggung utama di lapangan Yonif Bataliyon 144 Jaya Yuda.(adv/Yudi)