Logo

Ramaikan Bursa Pilwalkot, Posisi Dedy Wahyudi Belum Aman

Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional, Teuku Zulkarnaen. Foto Alwin

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional, Teuku Zulkarnaen mengatakan, nama Dedy Wahyudi merupakan calon kuat untuk mendampingi Helmi Hasan dalam perebutan kursi Wali kota Bengkulu pada Pilkada 2018 mendatang.

Menurut Teuku, ada beberapa kriteria yang membuat Mantan Pimpinan salah satu media lokal tersebut layak untuk dijadikan kandidat wakil Wali Kota.

Salah satunya, figur ketokohan Dedy yang telah familiar di masyarakat. Akan tetapi, sambung Teuku, walaupun keputusan ini telah hampir pasti, Dedy tetap harus memenuhi syarat yang telah diajukan.

Yakni, mencari partai koalisi untuk mencukupi jumlah kursi dukungan serta menjadi pemenang dalam konvensi rakyat yang telah digelar oleh DPD PAN kota Bengkulu.

”Kalau kemudian dia tidak mampu mengkondisikan ini, bisa jadi kedepan akan berubah. Sebab Helmi pasti maju, rekomendasi tinggal menunggu siapa yang mendampingi,” kata Teuku, Selasa (5/11/2017).

Ditambahkan Teuku, kepastian untuk memasangkan Dedy dengan Helmi, telah hampir 99 persen. Namun, kondisinya masih akan berubah atau belum aman jika Dedy tidak mampu memenuhi dua syarat dari PAN.

Sementara posisi ketua DPD PAN Kota Bengkulu, Mardiyanti yang sebelumnya digadang-gadang akan mendampingi Helmi, berkemungkinan hanya memiliki peluang satu persen.

”Mardiyanti juga baik, tapi PAN tidak mau ego, sebab bagaimanapun juga kursi PAN masih kurang. Kita tidak mau diperumit hal itu, tapi jika Mardiyanti memenangkan konvensi dan berhasil mendapatkan mitra koalisi, ada kemungkinan untuk itu,” ungkap Teuku.

Dua syarat ini, lanjut Teuku, akan menjadi pertimbangan mutlak Helmi Hasan, untuk memilih siapakah yang akan mendampinginya kedepan. Ia juga tidak menutup kemungkinan, nama Dedy akan disalip Mardiyanti.

Sebab, satu-satunya perempuan yang mewakili PAN sebagai anggota DPRD kota Bengkulu tersebut, masih berada di posisi puncak dalam konvensi rakyat dengan seribu lebih pemilih.