Logo

Mahalnya Tiket Pesawat, Pemudik Pilih Transportasi Darat

Bengkulu – Tiket Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) menjelang Idul Fitri 1440 Hiriah/2019 laris manis. Pasalnya, mahalnya harga tiket pesawat menjadi alasan masyarakat untuk memilih mudik melalui jalur darat.

Andi salah seorang pemudik dari Bandung menuju Provinsi Bengkulu mengatakan, alasan dirinya memilih Bus dikarenakan harganya yang masih terjangkau.

“Lumayan terjangkau untuk saya. Kerena harga tiket Bus lebih murah walau perjalanannya lebih lama dari pesawat,” pungkas Andi, saat diwawancara bengkulunews.co.id, di loket PO Putra Rafflesia, Kamis (30/5/2019).

Dari hasil penelusuran bengkulunews.co.id di laman situs jual tiket pesawat traveloka, Jumat (31/5/2019), harga tiket pesawat untuk satu bangku tujuan Bengkulu-Jakarta rata-rata di atas Rp1 juta, harga tertinggi ada di pesawat Garuda dengan harga Rp1.337.600.

Sedangkan untuk jurusan Bengkulu-Yogyakarta harga tiket pesawat untuk satu bangkunya Rp2 juta hingga Rp4,4 juta.

Manajer oprasional dan HRD PO. Bus AKAP Putra Raflesia, Irwan Caesar, SH saat ditemui di ruang kerjanya mengaku sangat diuntungkan dengan mahalnya harga tiket pesawat lebaran tahun ini. Jumlah penumpang yang mudik menggunakan jalur darat meningkat 50%.

Dibanding tahun 2018, jumlah penumpang tahun ini naik signifikan. Puncaknya saat arus mudik balik, dari Bandung dan Jakarta tujuan Provinsi Bengkulu.

“Iya, kami sangat diuntungkan harga tiket pesawat mahal. Jumlah penumpang tahun ini naiknya lumayan signifikan, 25 hingga 35%. Sedangkan tujuan Yogyakarta dan Solo jumlah penumpang naik 50%,” kata Irwan

Ditanya terkait tuslah atau tambahan pembayaran tiket saat lebaran, PO Putra Rafflesia menaikkan harga tiket kisaran 50 sampai 60%. Presentase kenaikan tersebut, kata Irwan, sudah berdasarkan aturan dan kesepakatan bersama antara Organda dan Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu.

“Harga tiket yang kami terapkan sudah sesuai aturan dan tidak melebihi batas harga yang sudah disepakati bersama,” ujarnya.

Penulis : Imam Yusup