Logo

Kurangi Kawasan Kumuh, Rejang Lebong Dapat Penataan Sungai

REJANG LEBONG – Sebagai tindak lanjut dari pembahasan kegiatan peningkatan kualitas pemukiman kumuh pada kawasan National Slum Upgrading Program (NSUP), antara Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong bersama Kepala Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Kawasan Pemukiman berbasis Masyarakat serta pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beberapa waktu lalu di Jakarta.

Hal tersebut ternyata langsung mendapat respon dari pihak Kementerian PUPR yang turun langsung ke Kabupaten Rejang Lebong pada Sabtu (03/11/2018). Tim Satker Pengembangan Kawasan Pemukiman yang hadir di tanah Rejang yaitu Airyn Harahap, ST., yang merupakan Kasi Pengembangan Kawasan Pemukiman Kumuh Perkotaan Kementerian PUPR.

Airyn yang turun ke Kabupaten Rejang Lebong ini, langsung didampingi oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rejang Lebong Asli Samin, M.Kes., beserta Kepala Dinas PUPR PKP Rejang Lebong Yusran Fauzi, ST., untuk melakukan peninjauan lokasi yang akan dijadikan sebagai titik kegiatan yakni sipadan Sungai Air Putih Kelurahan Pasar Tengah Kecamatan Curup.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rejang Lebong Asli Samin, M.Kes menjelaskan bahwasannya usulan program KOTAKU di Kabupaten Rejang Lebong sudah lama diusulkan oleh Bupati Rejang Lebong Dr. H. Ahmad Hijazi, SH., M.Si., namun usulan program tersebut harus melalui tahapan dan proses seleksi bersama dengan Kabupaten/Kota se-Provinsi Bengkulu lainnya.

“Kita bersyukur, Kabupaten Rejang Lebong mendapatkan prioritas program Peningkatan Kawasan Pemukiman Kumuh Perkotaan untuk tahun 2019 mendatang,” jelas Asli.

Dipilihnya lokasi ini atas dasar pertimbangan dari hasil survey yang dilakukan oleh Tim Satker PKP Pusat dan Provinsi, karena lokasi ini satu sistem jaringan infrastruktur yang bisa diselesaikan secara komprehensif, dengan keberadaannya tepat di tengah Kota Curup. Sehingga dengan kegiatan ini tak hanya menyelesaikan permasalahan kekumuhannya, namun lebih dari itu akan merubah wajah Kota Curup menjadi lebih cantik.

Secara teknis perencanaan akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Rejang Lebong. Dari penjelasan Bupati Rejang Lebong disampaikan bahwa kondisi Sungai Air Putih yang melintasi jantung Kota Curup dari Karang Anyar hingga Jembatan Simpang Kelurahan Talang Benih memang terlihat kumuh.

“Kita bisa melihat, banyaknya warga yang membuang sampah ke sungai, pipa pembuangan limbah rumah tangga yang langsung mengalir ke sungai. Bahkan, masih ada warga yang buang air besar langsung ke sepanjang aliran sungai,” paparnya.

Ia berharap, dengan penataan sipadan Sungai Air Putih yang dibangun ditahun 2019 ini nanti, dengan dibuatnya taman-taman atau Ruang Terbuka Hijau (RTH), yang dilengkapi dengan fasilitas penerangan dan Wifi, serta akses jalan di sepanjang sipadan sungai. Begitupun dengan rumah-rumah warga yang berada dipinggir sungai juga ikut ditata sedemikian rupa, ditambah fasilitas instalasi pembuangan air limbah, maka budaya hidup bersih dan sehat akan tumbuh dengan sendirinya.

“Saya yakin, nanti mereka akan malu sendiri kalau harus membuang sampah, air limbah, bahkan buang air besar ke sungai. Ketika kebersihan air sungan terjaga, maka bibit penyakit akan berkurang, kesehatan warga akan meningkat, biaya berobat akan berkurang, produktifitas meningkat, penghasilan meningkat, maka kesejahteraan masyarakat Rejang Lebong juga tercapai,” ujarnya.

Asli menegaskan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan bersama-sama bekerja dengan masyarakat yang terkena dampak pembangunan tersebut untuk mencari jalan yang terbaik. Sehingga rencana peningkatan kawasan pemukiman kumuh di perkotaan ini bisa segera terealisasi.

“Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah saling bersinergi dan berkomitmen untuk menyelesaikan program ini sampai tuntas, jika masyarakat disekitar lokasi tersebut juga ikut berperan aktif memberikan dukungan demi kelancaran dalam pelaksanaan program ini,” pungkasnya.