Kanwil Ditjenim Bengkulu bersama Kantor Imigrasi Bengkulu gelar Upacara Peringati Hari Lahir Pancasila 2025

Alwin Feraro
Kanwil Ditjenim Bengkulu bersama Kantor Imigrasi Bengkulu gelar Upacara Peringati Hari Lahir Pancasila 2025

BENGKULU – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bengkulu menggelar upacara bendera yang berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan pada Hari senin, 02 Juni 2025 Upacara ini diikuti juga oleh seluruh pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi, yang bersatu dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila sebagai dasar negara.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara yaitu Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal imigrasi Bengkulu, Victor Manurung. Dalam amanatnya, ia menyampaikan pesan penting tentang peran strategis Pancasila dalam menjaga persatuan bangsa di tengah arus globalisasi.

“Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” tegasnya dalam kutipan amanat resmi dari BPIP.

Rangkaian petugas upacara turut menyukseskan kegiatan ini, dengan Raden Imam Jati Prabowo, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bengkulu sebagai Perwira Upacara, Adinda Pramudite sebagai Komandan Upacara, dan Okta Priyadi sebagai Ajudan Inspektur Upacara. Dwi Liberty bertugas sebagai pembawa acara, Muhammad Majesty membacakan Pembukaan UUD 1945, dan doa dipimpin oleh Syafa’at Habibullah.

Pasukan Pengibar Bendera Merah Putih yang terdiri dari Akhmad Rizal Wahid, Heny Sulistyawan, dan M. Tarmizi menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan disiplin, menambah kesakralan suasana upacara.

Dalam amanatnya, Inspektur Upacara juga mengingatkan pentingnya revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, birokrasi, ekonomi, dan ruang digital.

“Kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi,” jelasnya.

Upacara ini menjadi simbol nyata komitmen insan Imigrasi, baik di tingkat kantor wilayah maupun unit pelaksana teknis, untuk terus menghidupi dan mengamalkan Pancasila dalam setiap langkah pelayanan dan pengabdian kepada bangsa.

“Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila,” tutupnya.

Dengan penuh semangat gotong royong dan kebhinekaan, jajaran Imigrasi Bengkulu bersama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi bertekad untuk menjadikan Pancasila sebagai landasan utama dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat.