Logo

Ini Dia Rentetan Bencana Sepanjang Tujuh Bulan Terakhir di Bengkulu

Ruang Pusdalops BPBD Provinsi Bengkulu. Foto Maya

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, mencatat sepanjang tahun 2017, di provinsi yang memiliki julukan ”Bumi Rafflesia”, terjadi sebanyak 105 bencana alam.

Mulai dari, bencana banjir, gempa bumi, longsor, gelombang ekstrem dan abrasi, kebakaran, angin puting beliung dan orang hanyut. Bencana itu tersebar di 10 kabupaten/kota di Bengkulu, terhitung sejak Januari hingga Juli 2017.

Kasubbid Tanggap Darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Indhi Safra menghitung, bencana banjir terjadi sebanyak 23 kali, gempa bumi sebanyak 15.

Kemudian, bencana longsor sebanyak 23 kali, gelombang ekstrem dan abrasi 1 kali, kebakaran 5 kali, angin puting beliung terjadi sebanyak 23 kali dan orang hanyut, terjadi sebanyak 10 kali.

”Sejak Januari hingga Juli 2017, kita mencatat sebanyak 105 kali bencana alam pada tahun ini,” kata Indhi, saat ditemui, Jumat (20/10/2017).

Dari 10 kabupaten/kota, terang Indhi, titik rawan banjir di terdapat disejumlah daerah. Seperti, di Kabupaten Lebong, Bengkulu Utara, dan kota Bengkulu.

Khusus di Kota Bengkulu, sampai dia, titik rawan banjir terdapat di Kelurahan Teluk Sepang Kecamatan Kampung Melayu, Kelurahan Tanjung Agung, Tanjung Jaya Kecamatan Sungai Serut dan Kelurahan Rawa Makmur Kecamatan Muara Bangkahulu.

Indhi kembali menghitung, sepanjang tahun ini Bengkulu Utara, sudah 13 kali dilanda banjir. Tidak hanya itu, kata Indhi, di Kabupaten Lebong, bencana banjir terjadi sebanyak 7 kali.

Lalu, di Bengkulu Selatan, Mukomuko dan Kota Bengkulu sebanyak 2 kali. Kemudian Rejang Lebong dan Bengkulu Tengah, sebanyak 1 kali.

Terkait hal tersebut, terang Indhi, pihaknya telah berupaya memberikan imbauan kepada masyarakat melalui BPBD Kabupaten/Kota serta simulasi untuk masyarakat sebagai bagian dari latihan tanggap bencana.

”Semua peralatan juga kita siagakan. Mulai dari mobil, motor, perahu karet begitu juga dengan logistik,” sampai Indhi.