Logo

Komisi II DPRD Benteng Sidak ke PT Bio Nusantara Teknologi

Sidak Komisi II DPRD Benteng ke PT Bio Nusantara  Tekhnologi

Sidak Komisi II DPRD Benteng ke PT Bio Nusantara Tekhnologi

BENGKULU TENGAH – Menanggapi keluhan warga akibat turunnya harga tandan buah sawit, DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah dengan menggelar sidak ke PT Bio Nusantara Tekhnologi, Senin (2/7/2018) sekira pukul 10.01 wib.

Tempat ini diketahui membeli sawit dari warga dengan harga Rp. 1000,- padahal harga terendah yang telah ditetapkan Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu sebesar Rp 1300,-. Tidak hanya itu, lama antrian penjualan yang mencapai empat hari juga menjadi sorotan legislatif.

Ketua Komisi II DPRD Bengkulu Tengah, Marlon Purba mengatakan, turunnya harga sawit telah berlangsung sejak sepekan sebelum lebaran. Sebelumnya, harga sawit juga masih rendah, yakni berkisar Rp. 1050,-. Untuk itu, DPRD meminta PT Bio untuk mencari cara agar harga buah sawit dapat kembali normal dengan antrian yang singkat. Tidak hanya itu, DPRD juga meminta PT BIO untuk memperioritaskan pembelian sawit dari warga lokal.

“Dengan adanya antrian Panjang ini dan harga buah sawit anjlok kapan pihak perusahaan bisa diatasi jangan sampai antrian panjang lagi dan harga sawit normal,” ungkap Marlon di aula PT Bio Nusantara Tekhnologi.

Kepala Bagian Penjualan Buah Sawit PT.Bio Nusantara Teknologi, Lukman Adam, menyampaikan alasan penuruan harga pembelian sawit dari warga. Menurutnya, harga yang rendah ini dikarenakan daya tampung perusahaan yang tidak mencukupi lantaran mendekati hari raya dan pasca hari raya.

Kondisi ini, menyebabkan terjadinya penumpukan hingga manajemen perusahaan menerapkan sistem baru, yakni pembelian melalui jalur sendiri atau jalur satu, jalur umum lingkungan mobil kecil, jalur umum mobil besar dan jalur mitra serta jalur TPH atau jalur luar kabupaten dari utara dan selatan. Akibatnya, antrian pembelian mencapai empat hari.\

“Meledaknya buah sawit satu minggu sebelum lebaran dan sesudah lebaran hingga sekarang karena banyak masalah pihak perusahaan. Dalam waktu dekat ini akan bisa normal kembali dan tidak ada antrian panjang lagi,” ujar Lukman. (Adv)