Bengkulu News #KitoNian

Kisah Bocah Penjual Koran, Fatur : Uangnya untuk Biaya Sekolah

Anil (7) dan Fatur (10)

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Banyak cara untuk meringankan beban orangtua, dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Jika kebanyakan kalangan bocah-bocah, sudah terpengaruh dengan modernisasi teknologi atau bergelut dengan smartphone. Lain halnya dengan bocah, dua bersaudara ini.

Mereka, Fatur (10) dan Anil (7). Keduanya tak ingin menyusahkan kedua orangtuanya. Sehingga mereka berinisiatif, untuk mencari tambahan uang jajan, dan memenuhi kebutuhan sekolah dengan cara berjualan produk surat kabar harian atau koran.

Cara mereka menjajaki koran pun, dengan mendatangi areal perkantoran dan perumahan di kawasan Kecamatan Gading Cempaka.

Meskipun penghasilan yang diperoleh tidak menentu setiap harinya, mereka berdua tetap bersemangat untuk jalan berkilo-kilo demi mendapatkan rp2 ribu per lembar koran yang laku terjual kepada konsumen.

Tak ada raut lelah di muka mereka berdua, untuk mendapatkan penghasilan setiap harinya yang hanya kisaran Rp20 ribu hingga Rp30 ribu.

Kegiatan itu sudah mereka lakoni sekira lima tahun lalu, yang mana saat ini, Fatur sudah duduk dibangku sekolah dasar kelas III.

Sementara, adiknya Anil (7) sudah melakoni profesi ini beberapa bulan terakhir, yang juga sudah bersekolah disalah satu sekolah dasar di Kota Bengkulu, kelas I.

Fatur mengaku, profesi ini ia lakoni, hanya semata-mata untuk meringankan beban orangtua, yang penghasilannya kurang dari cukup.

Dimana, kata Fatur, orangtuanya hanya seorang buruh bangunan, yang penghasilannya tidak menentu. Sehingga dirinya, berinsisiatif untuk menjajki koran setiap hari.

”Uang bagi hasil dari penjualan, saya tabung. dan saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Misalnya, membeli buku serta perlengkapan dan kebutuhan lainnya,” kata Fatur, saat ditemui bengkulunews.co.id, Sabtu (27/5/2017).

Dalam menjalankan profesinya itu, terang dia, saat musim sekolah dirinya menjalankan aktivitas sejak subuh atau dua jam atau sekira tiga jam sebelum masuk sekolah.

Usai berjualan, dirinya pun langsung pergi ke sekolah untuk menimba ilmu bersama rekan-rekan sejawatnya. Begitu juga dengan adiknya.

Pembagian waktu itu, Fatur lakukan, agar profesi yang ia jalani tidak menggangu jadwal sekolah dirinya setiap hari. Namun, dikala musim liburan seperti saat ini, dirinya pun dengan leluasa berjualan koran sepanjang hari.

”Kalau waktu sekolah, hanya beberapa jam saja berjualan. Setelah itu langsung bersekolah. Jualan ini tidak ada mengganggu aktivitas saya untuk bersekolah,” demikian Fatur.

Baca Juga
Tinggalkan komen