Kaleidoskop Bengkulu 2021: Siswi SMA Hina Palestina hingga Pencabulan Cucu dan Anak Kandung

BENGKULU – Sepanjang 2021, Bengkulu dihiasi dengan beberapa peristiwa yang menyita perhatian publik. Beberapa diantaranya merupakan peristiwa miring yang mencoreng wajah Bumi Rafflesia. Sebut saja kasus pencabulan cucu dan anak kandung oleh AS (48), warga Kota Bengkulu baru-baru ini.

Menjelang berakhirnya 2021, Bengkulunews.co.id mencoba merangkum beberapa peristiwa mulai dari siswi SMA hina Palestina melalui media sosial Tik Tok hingga Perwal Nomor 43 Tahun 2019 yang dianggap meberatkan masyarakat.

Siswi SMA Hina Palestina

Pada pertengahan Mei lalu, jagat dunia maya dihebohkan dengan konten seorang Siswi SMA di Bengkulu Tengah yang menghina Palestina. Konten yang diupload melalui platform media sosial Tik Tok ini menyita perhatian publik nasional.

Akibatnya siswi tersebut terancam dikeluarkan dari sekolah. Proses mediasi mengundang sejumlah tokoh agama, pendidikan hingga pihak berwajib. Kasus ini berakhir setelah siswa yang bersangkutan meminta maaf usai dipanggil pihak kepolisian.

Perselingkuhan Istri Anggota DPRD

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu berinisial GY mendatangi Polda Bengkulu. Dia melaporkan dugaan perzinaan yang dilakukan istrinya bersama oknum anggota DPRD Bengkulu berinisial ES.

Laporan GY diterima SPKT Polda Bengkulu dengan nomor laporan LP-B / 449 / V / 2021 / POLDA BENGKULU. Dia mengatakan dugaan perselingkuhan itu terjadi pada Rabu (31/3) di sebuah rumah di Kelurahan Padang Harapan, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.

Selain itu, ditemukan video keduanya sedang bermesraan. Atas temuan tersebut, dia melaporkan dugaan perselingkuhan yang dilakukan istrinya ke kepolisian.

Ambulan Covid-19 Dirampok

Kasus dirampoknya Ambulans Covid-19 di wilayah Kecamatan Binduriang usai mengantarkan pasien ke Kabupaten Lubuklinggau turut mencoreng wajah Bengkulu pada awal Agustus lalu.

Saat itu, kedua petugas ambulans PSC 119 Kabupaten Rejang Lebong baru pulang mengantar pasien rujukan Covid-19 ke RS AR Bunda di Kota Lubuklinggau, Sumsel, pada pukul 01.06 WIB.

Lokasi perampokan tepatnya di Dusun Gardu, Desa Kepala Curup, Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong. Mobil ambulans PSC 119 didatangi perampok setelah mengalami pecah ban.

Sopir dan satu perawat kehilangan ponsel, alat medis, dan uang Rp 150.000 setelah diancam dengan senjata tajam.

Perwal Nomor 43 Tahun 2019

Pada Juni 2021, Perwal Nomor 43 Tahun 2019 tentang klasifikasi nilai tanah sebagai dasar pengenaan Bea Perolehan Atas Tanah dan Bangunan Kota Bengkulu mencuat kembali.

Perwal ini dituding sebagai penyebab melonjaknya harga BPHTB di Kota Bengkulu. Masyarakat menilai perwal ini sebagai perwal mahal karena memiliki acuan yang dianggap tidak adil

Sejumlah pihak mengkritik pemberlakuan perwal tersebut. Puncaknya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengirim surat ke Walikota Bengkulu, Helmi Hasan untuk meminta pencabutan Perwal Nomor 43 Tahun 2019.

Gubernur juga meminta walikota untuk memberlakukan kembali Perwal Nomor 15 Tahun 2017 setelah walikota sepakat mengkaji ulang pemberlakuan Perwal Nomor 43 Tahun 2019.

Pencabulan Cucu dan Anak Kandung

Menjelang tutup tahun, Bengkulu kembali dihebohkan dengan ulah bejat seorang kakek Warga Kota Bengkulu inisial AS (48). Pria diketahui melakukan tindakan amoral dengan mencabuli anak dan cucunya sendiri.

Alhasil, AS ditangkap Personel Unit PPA Ditreskrimum Polda Bengkulu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pengakuan pelaku, perbuatan itu dilakukan tersangka karena tak sanggup menahan hasratnya saat melihat kedua darah dagingnya tersebut. Pelaku dijerat pasal 81 dan 82 dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun. (Red)