

Perkebunan cabe di Kabupaten Bengkulu Tengah
BENGKULU TENGAH, bengkulunews.co.id – Jelang hari raya Idul Fitri 1438 Hijriah, harga cabe-cabean khsusunya cabe merah turun. Dampaknya, petani di Kabupaten Bengkulu Tengah, rugi.
Turunnya harga cabe itu, dikeluhkan salah satu petani cabe asal Desa Durian Demang Kecamatan Karang Tinggi, Ateng.
Ateng mengatakan, harga cabe merah saat ini hanya sebesar Rp15 ribu per kilo. Harga itu, aku dia, tidak sebanding dengan modal yang telah dikeluarkan.
”Harganya turun jauh, kita jual mahal tidak ada yang beli, jual murah kita yang rugi,” keluh Ateng, Minggu (18/6/2017).
Ateng menyebut, sebelum anjlok diangka Rp15 ribu per kilo, harga cabe sempat bercokol diharga Rp35 ribu hingga Rp45 ribu.
Turunnya harga cabe itu itu, sampai Ateng, sudah terjadi sejak dua bulan terakhir hingga saat ini. Ia pun menduga, turunnya harga cabe tersebut dipengaruhi musim dan banyaknya stok cabe merah di pasaran.
”Mungkin karena musim sekarang, yang panen juga banyak jadi stoknya menumpuk. Kalau begini terus, kita gak bisa tanam lagi karena kehabisan modal,” sampai Ateng,
Padahal, sambung Ateng, dirinya mulai menanam pada awal Januari 2017, dengan harga yang masih relatif normal. Dengan target, panen cabe menjelang hari raya Idul Fitri dapat dijual dengan harga cukup tinggi.
”Salah prediksi sepertinya. Harapannya tetap stabil atau naik. Mungkin usai lebaran sudah stabil lagi,” pungkas Ateng.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!