Logo

Harga Anjlok, Petani Tomat Buang Hasil Panen

Harga Anjlok, Petani Tomat Buang Hasil Panen

REJANG LEBONG – Petani Tomat di Kabupaten Rejang Lebong membuang hasil panennya dipinggir jalan. Pembuangan tersebut didasari kekecewaan terhadap harga jual yang anjlok drastis dipasaran. Petani mengeluh harga jual tersebut tidak seimbanh dengan modal yang dikeluarkan.

Mujiono, salah seorang petani Desa Tunas Harapan, Kecamatan Curup Utara mengatakan, harga Tomat sekarang hanya dihargai sekitar Rp. 300. Harga ini sudah berlaku sejak seminggu belakangan padahal harga terakhir tergolong bagus yakni Rp. 2,500 perkilo.

“Ya kecewa sih, karena sekarang harga Tomat hanya Rp.300 perkilo dengan para tengkulak membeli kepada petani hanya Rp 20.000 perkotak dengan satu kotak berisi sekitar 60 kilo,” jelas Mujiono.

Ia mengaku harga sebesar itu tidak memberi keuntungan pada petani karena modal untuk penanaman buah tomat yang tergolong tinggi.

Ia menyebut, dilahan seperempat hektar miliknya saja membutuhkan modal hingga Rp.15 juta hingga panen. Modal ini digunakan untuk pembelian pupuk, obat-obatan/pestisida, perawatan lahan dan pembelian plastik. Untuk jenis yang ia tanam yakni Tomat jenis Sirpo yang berumur delapan kali panen dan perlima hari sekali bisa dipetik.

“Untungnya kita tidak hanya menanam tomat saja, disela tanaman tomat juga ditanam terong ungu yang saat ini harganya dianggap tinggi yaitu Rp. 1.600 perkilo, yang sebelumnya dihargai Rp. 700 per kilo,” pungkas Mujiono.