Embun Bidadari, Air Terjun Tersembunyi di Bengkulu Tengah

D. Fajri
Embun Bidadari, Air Terjun Tersembunyi di Bengkulu Tengah


BENGKULU TENGAH, bengkulunews.co.id – Berada di sekitar Bukit Barisan, Desa Penembang Kecamatan Merigi Kelindang Kabupaten Bengkulu Tengah, memiliki keindahan alam yang sangat mempesona.

Cuaca yang sejuk dengan pepohonan yang rimbun membuat desa ini jauh dari hiruk pikuk polusi. Tentunya hal ini menjadi idaman bagi setiap orang yang ingin menenangkan diri dan beristirahat dari kepenantan.

Apalagi jika disuguhi dengan pesona air terjun yang masih perawan atau natural. Warga setempat menyebutnya Air Terjun Embun Bidadari.

Suasana yang romantis dengan embun dari air yang jatuh dari ketinggian sekira 20 meter, membuat tempat ini terlihat sangat memikat.

Tak ayal siapa saja yang berkunjung pasti jatuh cinta. Sesuai dengan namanya, Embun dari sang Bidadari, pastilah sangat memikat hati siapapun yang melihat.

Tidak hanya itu, air terjun yang masih tersembunyi di dalam hutan, juga menyediakan kolam berdiameter 5 meter, bagi pengunjung yang ingin bermain air.

Dikarenakan masih baru, air terjun ini oleh warga sempat diberi nama air terjun Jap. Konon, saat air terjun dari aliran sungai Pe’ing.

Dimana kala itu, salah satu warga setempat bernama Jap, terjatuh dari atas ketinggian air terjun saat ingin membuat aliran air menuju ke areal persawahan miliknya.

“Karena belum memiliki nama, penduduk kemudian menyebut lokasi ini dengan nama Air Terjun Jap,” ujar Salinin, juru kunci air terjun.

Biasanya, wisatawan lokal mengenal Desa Penembang hanya melalui salah satu objek wisatanya, Air Terjun Cuup Psuk yang berada dekat dengan desa.

Namun, jika hendak sedikit berjalan kaki, wisatawan akan menemukan tempat ini dibalik rerimbunan hutan di hulu desa. Rutenya tidak terlalu jauh, dari Kota Bengkulu perjalan menempuh jarak sejauh 36 km atau sekitar 2 jam perjalanan.

Tepatnya di Desa Bajak I Kecamatan Taba Penanjung, perjalanan dilanjutkan dengan memasuki persimpangan sejauh 9 Km ke Desa Penembang.

Tidak jauh dari sana, wisatawan akan menjumpai perkebunan warga yang hanya berjarak 1,8 km, dari sini perjalan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 10 menit.

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!