Logo

Cerita Dibalik Keindahan Air Terjun Midar


BENGKULU TENGAH, bengkulunews.co.id – Jalan-jalan ke Desa Penembang Kecamatan Merigi Kelindang Kabupaten Bengkulu Tengah, tentunya kita akan disajikan dengan panorama alamnya yang memukau.

Selain dari deretan perbukitan hijau, desa ini juga dilengkapi dengan sejumlah air terjun yang dapat menjadikan tempat ini menjadi tempat favorit para traveler.

Dibalik itu semua, rasanya tidak lengkap jika tidak bercerita tentang dongeng atau legenda yang tersimpan didalamnya. Seperti pada legenda air terjun yang satu ini.

Selain dari keindahannya yang memukau mata, air terjun bertingkat dua, dengan kolam yang luas dan kedalaman hampir 2 meter ini menyimpan cerita yang sangat menarik.

Yakni kisah Mad Idar. Petani yang namanya dijadikan nama dari potensi wisata ini. Menurut cerita warga, kisah Mad Idar terjadi saat Indonesia masih dalam kekuasaan kolonial Belanda.

Mad Idar yang kala itu hendak memulai musim tanam, sedang mencari ikan untuk dijadikan lauk para pekerja ladang. Secara tidak sengaja, ia menemukan tempat ini dipenuhi oleh ikan.

Menurut cerita warga, hasil tangkapan Mad Idar disatu tempat ini mampu mencukupi pangan dari seluruh pekerja ladangnya selama seharian.

”Bisa sampai 20-30 Kg sekali dalam sekali tangkap,” ujar Salinin, warga yang dipercaya untuk menjaga Air Terjun Midar.

Anehnya, ikan yang ditemukan ditempat ini hanya satu jenis ikan, yakni Ikan Putih (Coregonidae). Lebih anehnya lagi, ikan ini hanya ditemukan disatu tempat, yakni dibawah air terjun, tempat Mad Idar mencari ikan.

Lama-kelamaan tempat ini pun terdengar ketelinga warga. Karena ditemukan oleh Mad Idar, warga pun menyebut lokasi ini dengan nama Air Terjun Mad Idar.

”Kalau sekarang tidak ada lagi, terakhir sekitar tahun 80-an masih ada,” sambung Salinin.

Seiring waktu, nama Mad Idar ini lama kelamaan disingkat oleh warga. Sehingga air terjun ini kini diberi nama dengan air terjun Midar.

Jika ingin menuju ke lokasi ini, dari Kota Bengkulu perjalan menempuh jarak sekira 36 km atau sekitar 2 jam perjalanan.

Tepatnya di Desa Bajak I Kecamatan Taba Penanjung, perjalanan dilanjutkan dengan memasuki persimpangan sejauh 9 Km ke Desa Penembang.

Tidak jauh dari sana, wisatawan akan menjumpai perkebunan warga yang hanya berjarak 1,8 km, dari sini perjalan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 10 menit.

Baca juga : Embun Bidadari, Air Terjun Tersembunyi di Bengkulu Tengah