Logo

Begini Komentar Aktivis, Terkait OTT KPK di Bengkulu

Ketua HMI cabang Bengkulu, Andi Hartono

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap oknum penegak hukum di Bengkulu, menuai respon negatif dari kalangan aktivis mahasiswa Bengkulu.

Pasalnya, OTT kali ini merupakan yang ke-tiga kalinya sepanjang 2017. Seperti yang disampaikan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bengkulu, Andi Hartono. Menurut Andi, kejadian ini telah menciderai wajah penegakan hukum di Bengkulu.

“OTT di bulan Ramadhan kemarin seharusnya jadi pelajaran agar jangan terulang, bukan malah terjadi lagi. Ini menciderai marwah penegakan hukum,” pungkas Andi, Kamis (7/9/2017).

Tidak berbeda dengan Andi, Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Bengkulu, Muhammad Sobri, juga menyayangkan adanya penegak hukum yang kembali tertangkap tangan oleh KPK. Ia mengatakan, penegakan hukum di Bengkulu tidak dapat dilaksanakan dengan baik, jika penegak hukumnya masih dapat disuap.

Agar tidak kembali terulang, ia berharap seleksi hakim dan aparat penegak hukum haruslah diperketat.

“Bagaimana mau melaksanakan hukum yang berkeadilan, jika penegak hukumnya masih terjerat kasus suap dan korupsi. Kami menyarankan seleksinya diperketat, agar yang menjadi hakim kedepannya benar-benar bersip,” ucap Sobri.

Baca juga : OTT KPK, Peringatan Bagi Pejabat Kota Bengkulu