Bengkulu News #KitoNian

Aksi Kreatif Power Up Minta Capres Tidak Terima Dana dari Tambang

BENGKULU – Puluhan aktivis mahasiswa, komunitas, siswa dan organisasi masyarakat sipil menggelar aksi kreatif power up – transisi untuk solusi di Simpang Lima Ratu Samban, Kota Bengkulu, Kamis (02/11/2023).

Aksi menyuarakan desakan kepada calon presiden dan wakil presiden untuk berkomitmen terhadap penanganan krisis iklim dan transisi energi yang adil dan berkelanjutan.

Billy Sumantri, Menteri Polkastrat Universitas Bengkulu dalam aksi ini mengungkapkan Indonesia dari segi potensi mampu untuk transisi ke energi bersih, secara bertahap. Dalam proses transisi itu, harus mengedepankan pemulihan lingkungan dan melibatkan komunitas dalam demokratisasi energi.

“Menuntut pemimpin untuk tidak mengorbankan lingkungan demi investasi,” katanya.

Koordinator aksi, Hosani Ramos Hutapea, yang juga merupakan Manager Kampanye Anti Tambang dan Sekolah Energi Bersih Kanopi Hijau Indonesia mengatakan, aksi “power up” menjadi gerakan bersama untuk menuntut calon pemimpin Indonesia mendeklarasikan krisis iklim dan menjabarkan secara konkret penanganannya sehingga suhu bumi tidak naik di atas 1,5 derajat Celcius.

Ia juga mendesak para pasangan calon agar tidak menerima dana kampanye dari industri batubara, minyak dan gas karena jika terpilih akan terikat dan masih mendorong energi kotor batubara.

“Sudah saatnya kita melakukan transisi energi yang adil dan berbasis komunitas, karena secara potensi dan teknologi Indonesia mampu memenuhi kebutuhan energinya dari sumber matahari, air dan angin,” katanya.

Dalam momentum pemilu 2024 ini, massa aksi menandatangani surat pernyataan sikap yang akan dikirimkan kepada tiga pasangan calon Presiden dan KPU.

Massa aksi menyampaikan satu tuntutan yaitu pasangan capres-cawapres menyampaikan pernyataan terbuka dan menegaskan dalam visi misi mereka secara spesifik strategi memukul mundur krisis iklim.

Baca Juga
Tinggalkan komen