Berita Nasional dan Lokal #KitoNian

Sejarah dan Makna Lampion Jelang Perayaan Imlek

Lampion di Bengkulu. Foto, Cindy/BN

Lampion merupakan ornamen penting jelang perayaan tahun baru cina atau Imlek selain angpao. Lampion sendiri biasanya berbentuk oval dan berwarna merah, lalu bergelantungan dengan tali yang mengikat di sepanjang jalanan klenteng atau vihara.

Penyalaan lampion pada perayaan Imlek juga dimaknai sebagai Festival Musim Semi, karena Tahun Baru China jatuh bersamaan dengan dimulainya musim.

Lampion sendiri merupakan tradisi masyarakat Tionghoa yang sangat kental dalam menyambut tahun baru cina. Biasanya lampion akan terlihat sempurna dengan tarian barongsai dan kembang api, pada malam tahun baru

Nama lampion sendiri berasal dari bahasa mandari β€˜Denglong’ yang artinya menerangi dan warna merah melambangkan kemakmuran, kesatuan dan rezeki.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa lampion memberikan jalan dan menerangi rezeki bagi penggunanya, serta mengusir kekuatan jahat.

Lampion rupanya memiliki sejarah yang menarik loh, ornamen ini sudah ada sejak Dinasti Han (206 SM- 220 SM). Ketika itu Biksu Buddha akan menyalakan lentera pada hari ke 15 Imlek, hal ini dilakukan untuk menghormati Buddha.

Ritual tersebut kemudian diadopsi oleh masyrakat umum dan menyebar ke seluruh China hingga bagian lain di Asia. Ada juga yang sebuah legenda yang beredar mengenai festival lampion, diawali dengan Jade Emperor (You Di) seorang kaisar Giok yang marah karena angsanya mati terbunuh.

Sehingga Ia berencana untuk menghancurkan kita dengan api, namun digagalkan oleh seorang peri. Peri tersebut menyarankan penduduk untuk menyalakan lampion di seluruh kota. Jade yang tertipu mengira cahaya-cahaya tersebut berasal dari api dan menganggap bahwa kota tersebut sudah terbakar habis.

Sebagai rasa terimakasih karena kota tersebut terhindar dari serangan Jade Emperor, masyrakat memperingati Imlek dengan membaa lampion ke seluruh kota. Hingga saat ini penggunaan lampion jelang perayaan Imlek masih dilakukan, dengan bentuk dan arna yang beragam serta modern.

Baca Juga
Tinggalkan komen