Logo

Raja se-Nusantara Diskusi Kemuliaan Desa di Rejang Lebong

RaREJANG LEBONG – Puluhan raja se Nusantara menghadiri Sambung Rasa Nasional di Gedung Diklat Danau Mas Harun Bastari, Rejang Lebong, Sabtu (31/3/2018).

Acara yang dihadiri 27 raja yang tergabung dalam Asosiasi Kerjaan dan Keraton Se-Indonesia (AKKI) ini bertujuan untuk Kemuliaan Desa dan Masyarakat Adat Nusantara di Kabupaten Rejang Lebong.

Dalam kegiatan ini, Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang turut hadir menyampaikan, kegiatan ini akan menjadi ajang silaturahmi untuk mempererat ikatan persatuan, dan menumbuhkan semangat membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kegiatan ini pula untuk mempererat silahturahmi serta bisa mempromosikan wisata daerah serta semoga adanya kemajuan untuk Rejang Lebong,” tutur Rohidin.

Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi juga mengucapkan hal yang sama. Menurut Hijazi, acara ini dapat membangun kerjasama dalam meningkatkan kemakmuran, baik disisi ekonomi maupun lainnya.

Tujuan kemuliaan desa, lanjut Hijazi, merupakan tujuan yang penting. Sebab, desa adalah wilayah yang paling dekat dengan masyarakat, maka kesejahteraan masyarakat harus bisa diwujudkan untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat kemakmuran dunia.

“Tidak hanya kita bicara seremonial, kita bakal menindak lanjuti setelah ini termasuk membangun kerjasama,” pungkasnya.

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong juga telah menghibahkan tanah seluas 10 hektar yang rencananya bakal dibangun replika gedung kesultanan demak, sebagai pusat kajian agama, kajian adat, serta sebagai pusat studi budaya.

Penyambutan para tamu undangan telah dilakukan pada hari sebelumnya, Jumat (30/03/2018) di rumah kediaman Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi. Sementara kegiatan puncak digelar di Gedung Diklat Danau Mas Harun Bastari pada Sabtu (31/03/2018).

Acara ini pun bakal ditutup dengan acara ramah tamah yang bakal digelar pada Sabtu malam bertempat di Rumah Dinas Bupati Rejang Lebong.

Daftar kehadiran Raja Ratu Sultan Nusantara :

1. Presiden Perdamaian Dunia, Djuyoto Suntani

2. Shri Lalu Gede Pharma, Eknas AKKI / Paradhya Lombok VIII

3. Dymm Sri Sultan Suryo Alam

4. Kandjeng Rhesi Herbayu, Yogyakarta

5. Raja Laiwoi Kendari

6. Raja Mekongga Sultra

7. Sultan Sepuh XIV (diwakili Sekjend Fskn Ym Bunda Yani Wage Sulistiowati)

8. Dewan Pakar Fskn, Kolonel Munif Prasodjo

9. Kerajaan Aceh, Nassir Jacob Raja

10. Princess Martha, Kesultanan Asahan

11. Raden Ajeng Tengku Fevrina, Kesultanan Indragiri Riau

12. Sultan Purnama Agung, Ferizal Ridwan, 50 kota

13. Mamanda Raja Bungo Setangkai

14. Yudilfan Habib Dt. Monti Raja dihulu

15 Maradona Dt. Ompang Raja Salareh

16. Kerajaan Sihondop Tapsel

17. Ambo Dalle, Raja Sidrap Sulawesi Selatan

18. YM M Herlansyah SH, MM (Bermani Jurukalang). Kerajaan Renah Sekelawi Mangku Rajo Lebong.

19. YM Azwar S Kamidan Singajaya II Kerajaan Muara Bangkahulu Benteng.

20. YM Rajomudo Jhon Kerajaan Gunung Bungkuk

21. YM Adipatih Nan Bungkuk Kerajaan Bungkuk Hulu

22. YM Wanhar Depati Serindung Alam Gumay Kerajaan Gumay Lembak.

23. YM Hulubalang Hen Kerajaan Talo Seluma.

24. Kerajaan Bone Sulsel YM Syafril M.Pd Daeng Patimbang

25. Gom Simorangkir, pemangku adat Batak

26. Pangeran Haqadirauf, Bangsawan Muda Indonesia.

27. Kanjeng Raden Subandrio, Kerajaan Majapahit. (Adv)