Peran Strategis PT Pertamina International Shipping dalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional dan Akselerasi Swasembada Energi

Peran Strategis PT Pertamina International Shipping dalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional dan Akselerasi Swasembada Energi

PT Pertamina International Shipping

Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan ketahanan energi dan swasembada pangan. Kedua isu ini saling terkait, karena ketergantungan negara pada energi fosil dapat memengaruhi kemampuan untuk mencapai swasembada pangan. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi non-terbarukan. Salah satu langkah penting yang diambil oleh pemerintah Indonesia adalah pengembangan energi terbarukan (RE) dan peningkatan efisiensi energi (EE). Melalui proyek-proyek besar, seperti Merauke Integrated Rice Estate (MIRE), yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan di Indonesia bagian timur, peran energi dalam memastikan kelancaran distribusi menjadi semakin vital.

Sebagai bagian dari upaya nasional dalam mendukung ketahanan energi, PT Pertamina International Shipping (PIS) memiliki peran strategis dalam memastikan kelancaran distribusi energi ke seluruh penjuru Indonesia. Melalui armada kapal yang dimilikinya, PIS menjamin pasokan energi hingga ke daerah-daerah terpencil, mulai dari Sabang hingga Merauke. Ini penting, karena distribusi energi yang efisien dan merata akan mendukung berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pangan yang bergantung pada energi untuk proses produksi dan distribusi. Komitmen PIS untuk mendukung ketahanan energi ini tercermin dari kontribusinya dalam mengangkut lebih dari 161 miliar liter BBM dan LPG, dengan lebih dari 20 ribu perjalanan laut sepanjang tahun.

PIS tidak hanya memastikan kelancaran distribusi energi di dalam negeri, tetapi juga memainkan peran penting dalam mengembangkan jaringan global. Hingga akhir 2024, PIS mengelola lebih dari 700 kapal, di mana sekitar 300 di antaranya adalah tanker pengangkut energi dan petrokimia. Dengan semakin berkembangnya kebutuhan energi, terutama untuk sektor industri dan rumah tangga, PIS berfokus pada penyediaan kapal-kapal yang mampu mengangkut energi dalam jumlah besar dengan aman dan efisien. Selain itu, PIS juga berperan dalam memperkuat rantai distribusi energi melalui enam terminal energi di seluruh Indonesia.

Terminal energi yang dikelola PIS memiliki kapasitas yang besar, mampu menampung lebih dari 900 ribu kiloliter BBM dan lebih dari 284 ribu metrik ton LPG. Salah satu terminal yang cukup signifikan adalah LPG Terminal Tanjung Sekong di Banten, yang menyuplai sekitar 40% kebutuhan LPG nasional. Dengan teknologi canggih yang diterapkan, seperti Terminal Automation System dan Digital Integrated Operation System (DIOS), PIS dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat distribusi energi. Ini penting dalam upaya mencapai ketahanan energi yang lebih baik, karena distribusi yang efisien akan mengurangi biaya dan meningkatkan ketersediaan energi.

Selain pengelolaan armada dan terminal energi, PIS juga aktif dalam mendukung transisi energi nasional. Dalam upaya menuju Net Zero 2060, PIS berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dioksida dengan memperkenalkan kapal-kapal ramah lingkungan. Penambahan armada tanker berbasis teknologi ramah lingkungan, seperti Very Large Gas Carrier (VLGC), menjadi simbol dari komitmen PIS dalam mendukung keberlanjutan energi. VLGC, yang dikenal dengan ukuran besar dan efisiensi tinggi, juga berperan dalam mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas pengangkutan energi.

Komitmen PIS terhadap keberlanjutan energi tercermin dari hasil yang telah dicapai pada semester pertama 2024. Pendapatan PIS tercatat sebesar USD 1,72 miliar, naik enam persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara laba bersihnya melonjak lebih dari 100 persen. Hal ini menunjukkan bahwa PIS tidak hanya berhasil mendukung ketahanan energi di dalam negeri, tetapi juga telah berhasil mengembangkan pasar internasional. Peningkatan kinerja perusahaan ini menjadi indikasi bahwa sektor maritim Indonesia, yang sebelumnya terfokus pada pelayanan domestik, kini mulai merambah pasar global.

PIS kini melayani 65 rute internasional, dengan kantor perwakilan di Singapura, Dubai, dan London. Keberhasilan ekspansi pasar ini membuka peluang baru bagi PIS untuk mengharumkan nama Indonesia di tingkat global. Salah satu pasar yang menjanjikan adalah kawasan Afrika dan Eropa, di mana permintaan energi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Dalam mengembangkan pasar non-captive, PIS berhasil meraih porsi pasar sebesar 19,2%, sebuah pencapaian yang membanggakan mengingat ketatnya persaingan di pasar energi global.

Di sisi lain, PIS juga berfokus pada diversifikasi bisnisnya, khususnya dalam pengangkutan kargo hijau seperti LNG, LPG, dan petrokimia. Hingga 2024, kontribusi bisnis hijau PIS mencapai 34% dari total pendapatan perusahaan. Ini menunjukkan bahwa PIS tidak hanya berfokus pada energi fosil, tetapi juga turut berpartisipasi dalam pengembangan energi yang lebih ramah lingkungan. Keberhasilan PIS dalam mengurangi emisi CO2 juga patut diapresiasi, karena perusahaan ini berhasil mereduksi 41,4 kiloton CO2e hingga Oktober 2024, melebihi target yang telah ditetapkan.

Dengan semakin meningkatnya tekanan untuk mengurangi emisi karbon dan beralih ke energi terbarukan, PIS berada di garis depan dalam mendukung transisi energi nasional. Implementasi teknologi ramah lingkungan dalam armada kapal PIS, seperti penggunaan VLGC yang lebih efisien dan rendah emisi, menjadi bukti nyata dari komitmen perusahaan ini dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim. Selain itu, PIS juga memperkenalkan berbagai inovasi dalam pengelolaan armada kapal, termasuk sistem manajemen berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengoptimalkan operasionalnya secara real-time.

Sebagai subholding dari Pertamina, PIS memiliki peran strategis dalam mencapai visi swasembada energi Indonesia. Dalam upaya ini, PIS mendukung kebijakan pemerintah yang berfokus pada pemanfaatan energi terbarukan dan peningkatan efisiensi energi. PIS secara aktif berpartisipasi dalam pengembangan infrastruktur energi, termasuk terminal energi dan armada kapal, yang memungkinkan Indonesia untuk mengurangi ketergantungannya pada impor energi dan mencapai kemandirian energi.

PIS juga terlibat dalam pengembangan proyek-proyek infrastruktur energi yang mendukung distribusi energi dari sumber hingga konsumen. Salah satunya adalah proyek pembangunan terminal energi di berbagai wilayah Indonesia yang akan memperkuat ketahanan energi di daerah-daerah terpencil. Proyek ini menjadi sangat penting, mengingat ketidakmerataan distribusi energi yang sering menjadi hambatan dalam mencapai ketahanan energi nasional.

Pencapaian PIS dalam meningkatkan efisiensi distribusi energi melalui armada kapal dan terminal energi di seluruh Indonesia patut diapresiasi. Dalam beberapa tahun terakhir, PIS telah berhasil mengurangi biaya operasional melalui penerapan teknologi modern yang memungkinkan pemantauan dan pengelolaan armada kapal secara lebih efektif. Dengan sistem pemantauan berbasis digital dan otomatisasi, PIS dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah operasional lebih cepat, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi dan keandalan distribusi energi.

Peran penting yang dimainkan oleh PIS dalam mendukung ketahanan energi nasional juga tercermin dari kontribusinya dalam mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi impor. Dengan terus mengembangkan kapasitas distribusi energi dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan, PIS membantu Indonesia bergerak menuju ketahanan energi yang lebih baik. Keberhasilan PIS dalam menjalankan strategi bisnisnya, baik di pasar domestik maupun internasional, menjadi bukti bahwa sektor maritim Indonesia memiliki potensi besar dalam mendukung ekonomi negara.

Secara keseluruhan, PIS tidak hanya berfokus pada distribusi energi, tetapi juga aktif dalam transisi energi dan pengembangan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Melalui strategi bisnis yang inovatif dan komitmen terhadap keberlanjutan, PIS berperan besar dalam mempercepat pencapaian swasembada energi di Indonesia. Ke depan, PIS diharapkan dapat terus memperkuat posisinya di pasar global sambil mendukung kebijakan energi nasional yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Penulis : Andhika Wahyudiono/Dosen UNTAG Banyuwangi 

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!