Logo

Kekerasan Seksual Rentan Terjadi karena Kurangnya Pendidikan Kespro dalam Keluarga

 

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Cahaya Perempuan Women Crisis Center (WCC) Bengkulu menginisiasi pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi (Kespro) di dalam keluarga.

Disampaikan Direktur Cahaya Perempuan WCC Bengkulu, Artety Sumeri, langkah tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi orang tua, tentang bagaimana memberikan pengetahuan reproduksi kepada anak.

“Berangkat dari pengalaman menangani kasus kekerasan seksual, ketidaktahuan mengenai tubuh dan berbagai hal yang berhubungan, sangat umum terjadi. Sementara pendidikan Kespro di Sekolah tidak menjawab hal tersebut,” ucapnya, dalam siaran pers pada perayaan Hari Kesehatan Seksual Tingkat Provinsi Bengkulu, Jumat (22/9/2017).

Pada siaran pers ini juga disebutkan sejumlah kasus kekerasan seksual yang diklaim sebagai akibat dari kurangnya pengetahuan dan kesadaran keluarga. Terkait kesehatan sexsual dan kesehatan reproduksi.

Seperti pada 28 kasus kekerasan seksual di Provinsi Bengkulu (Data dampingan Cahaya Perempuan WCC, Desember 2016 hingga Sepetember 2017). 21 Kasus ada di Kabupaten Seluma (Data dampingan Simphoni kabupaten Seluma), dan 5 kasus di Kabupaten Rejang Lebong (Data dampingan Harapan Perempuan Desa Sumber Urip).

“Korelasinya adalah, kurangnya pendidikan Kespro di dalam keluarga, membuat anak rentan menjadi korban kekerasan seksual, khususnya perempuan,” sambungnya.

Atas dasar hal inilah, Cahaya Perempuan WCC Bengkulu bersama Korsosium PERMAMPU, juga akan menerbitkan buku pegangan bagi orang tua. Buku itu berisi materi tentang pendidikan reproduksi di dalam keluarga.