Logo

Kapal Nelayan dari Dua Provinsi ‘Serbu’ Laut Bengkulu


KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Tak kunjung tuntasnya permasalahan kapal dengan alat tangkap jenis trawl membuat nelayan di Kota Bengkulu resah. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu nelayan asal Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu, Tomas Alfa Edison.

Menurut Tomas, nelayan di Kota Bengkulu siap untuk mengambil tindakan sepihak, jika pemerintah kota tidak sanggup untuk melakukan pemberantasan pada penggunaan alat tangkap trawl.

”Itu kapal trawl pak, dari ikan teri pun bisa diambil, habis ikan kita. Kalau pemerintah tidak mampu memberantas maka kami yang akan memberantasnya sendiri,” kata Tomas, saat menghadiri reses anggota DPRD Kota Bengkulu, Daerah Pemilihan (Dapil) II, Selasa (6/5/2017) sore.

”Kami minta solusi kepada pemerintah, tolong diberantas. Kami hanya punya batu tapi kalau trawl tetap beroperasi kami akan bertindak,” sambung Tomas.

Ia menduga, jumlah kapal trawl di laut Bengkulu, kian hari kian bertambah banyak?. Bahkan, ia menduga, kapal-kapal trawl ini datang dari luar Provinsi Bengkulu, seperti dari Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Lampung?.

”Tadi pagi saja sudah ada 6 kapal yang lewat, yang paling banyak itu di wilayah laut Kabupaten Mukomuko,” ucap Tomas.

Sementara itu, menurut anggota DPRD Kota Bengkulu, Wien Zafitra, pemerintah telah berupaya untuk melakukan penindakan. Namun, kata dia, minimnya fasilitas serta luasnya area laut Bengkulu membuat petugas kesulitan untuk bertindak.

”Sebenarnya sudah ada pihak seperti Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Lanal dan Airud yang sudah berusaha menangkap trawl. Tapi, untuk penjagaan, laut kita terlalu luas dengan fasilitas yang minim,” jelas Wien.

Dirinyapun, tidak menyalahkan sikap para nelayan yang berniat untuk mengambil tindakan sendiri.

”Tapi itu pilihan terakhir yang dapat kita lakukan. Saya berharap tidak sampai adu fisik sudah ada solusi dari pemerintah,” tutup Wien.