
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda Perindo Bengkulu, Febri Yurdiman. Foto Istimewa

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda Perindo Bengkulu, Febri Yurdiman. Foto Istimewa
KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda Perindo Bengkulu, Febri Yurdiman menilai, semangat Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober, cenderung bersikap individualis ketimbang memikirkan nasib bangsa.
”Karena sekarang sudah tidak nampak lagi ada anak muda yang saling peduli, yang ada hanya persaingan,” kata Febri, Sabtu (28/11/2017).
”Artinya masing-masing masih memikiran kepentingan diri mereka sendiri, sehingga sosialisasi kita kepada sesama pun jauh,” sampai Febri.
Padahal, kata Febri, sumpah pemuda seharusnya mengingatkan pemuda tentang bagaimana perjuangan pemuda dahulu, dalam membantu bangsa Indonesia dalam merengkuh kemerdekaan.
”Bukan malah bersaing dan saling menjatuhkan sesamanya,” sampai Febri.
Persaingan antar pemuda ini, lanjut Febri, juga berlaku ketika pemuda menunjukkan sikap politik ataupun terjung langsung ke dalam dunia politik. Semangat perjuangan yang lahir dalam sumpah pemuda, perlahan-lahan luntur ditelan persaingan ambisi individu dan arus teknologi. Terlebih, keikutsertaan pemuda dalam politik, tidak didukung ilmu yang memadai.
Sebagai pemuda yang ikut dalam dunia perpolitik, Febri berharap, pandangan pemuda terhadap politik lebih didasari oleh semangat kebersamaan dan cita-cita untuk memperjuangkan kehidupan berbangsa yang lebih baik.
”Kita melihat banyak sekali sosok muda yang tiba-tiba datang dan ingin “berjualan” dipasar politik, sayang mereka datang dengan pengalaman yang meragukan bahkan kosong,” imbuh Febri.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!