Logo

GMNI Bengkulu Gelar Aksi Demo di Depan Kantor Gubernur Sebagai Peringatan Hari Tani Nasional

BENGKULU – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Bengkulu menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur Provinsi Bengkulu. Aksi ini sebagai peringatan Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September 2023.

Ketua GMNI Bengkulu, Julius Nainggolan menururkan bahwa aksi tersebut merupakan bagian kepedulian kepada para petani yang tidak mendapatkan kesejahteraaan.  Karena banyaknya problematika yang dialami para petani di Provinsi Bengkulu.

Beberapa problematika tersebut meliputi pengadaan alsintan yang dinilai tidak merata, subsidi pupuk gratis belum terealisasikan dan sudah dijanjikan oleh gubernur. Serta konflik-konflik argaria mengenai HGU dan banyak masyarakat menjadi korban dalam kasus tersebut.

“Banyak masalah konflik argaria yang terjadi di Bengkulu. Ketika HGU dari tambang-tambang sudah habis, itu harus dikembalikan kepada masyarakat. Namun malah mereka menjadi korban,” kata Julius pada Bengkulunews.co.id Jumat (22/09/23) siang.

Oleh karena itu GMNI Bengkulu menggelar aksi tersebut sebagai bentuk untuk menyadarkan pemerintah terkait problematika yang dialami para petani. Diharapkan lewat aksi ini pemerintah dapat memberikan perhatian khusus pada para petani. Adapaun empat poin tuntutan tersebut yang pertama adalah menuntunt gubernur Bengkulu, melakukan pemerataan dan transparansi informasi data tentang pengadaan Alsintan.

Kedua menuntut gubernur Bengkulu dan DTPHP untuk menjamin ketersediaan pupuk subsidi dan mengevaluasi penyuluhan pertanian. Ketiga menuntut gubernur Bengkulu mewujudkan reforma agraria sejati di Provinsi Bengkulu. Dan Keempat menuntut gubernur menata kembali HGU yang telah berakhir.

Aksi tersebut diterima baik oleh Pemerintah Daerah Bengkulu, para perwakilan diundang masuk ke kantor Gubernur untuk melakukan negosiasi. Adapun beberapa instansinterkait seperti kasbangpol, Dinas Pertanian dan Dinas Pertahanan Pangan ikut hadir dalam negosiasi tersebut.

Asisten III Setda Bengkulu, Nandar Munadi menjelaskan bahwa apa yang sudah disampaikan para mahasiswa sudah dilaksanakan, namun masih diperlukan evaluasi kembali. Salah satunya terkait alsintan yang dipertanyakan, bahwa pembagian tersebut sudah dibagikan secara merata.

Alsintan tersebut sudah dibagikan ke sepuluh kabupaten kota sesuai luas lahan. Jika memang ada kekurangan dari hal tersebut, itu menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah Bengkulu untuk memberikan pembenahan.

“Kemudian tadi ada target yang diminta bahwa gubernur harus memenuhi janjinya terjadap alsintan, masih ada satu tahun lagi kita harapkan ini bisa terpenuhi,” tutur Nandar.

Selain itu perihal pendistribusian pupuk subsidi, diakui belum dapat terealisasikan dengan baik akibat musim kemarau. Sehingga belum banyak petani yang mengambil pupuk untuk ditanamkan. Ia menegaskan setelah musim kemarau berakhir dipastikan pendistribusian pupuk akan kembali dijalankan dengan baik.

Hal lainnya terkait persoalan argaria, pemerintah akan tegas mengenai masa HGU yang habis. Nantinya mereka akan meminta kepada perusahan yang HGU ny sudah tidak bisa lagi diperpanjang untuk mengenbalikan hak tersebut kepada pemerintah sebelum diperuntukan masyarakat.

“Jadi tidak akan kita biarkan perusahan yang sudah habis HGU-nya melakukan kegiatan. Nah itu akan kita pertegas,” jelasnya.

Kemudian terkait kelonpok tani Ia meminta masyarakat untuk dapat ikut didalamnya. Karena ketika sosialisasi dilakukan banyak masyarakat yang cuek dan tidak mau mengikuti kelompok tersebut, padahal itu merupakan cara dari pemerintah untuk memberikan bantuan.

“Kita harapkan sikakan masyarakat membentuk kelompok tani untuk kepentingan mereka sendiri. Tidak usah ragu-ragu, supaya memudahkan adanya program dari pemerintah yang masuk ke para petani dilakukan lewat kelompok,” demikian Nandar.