Logo

Awaluddin : Alat Penghancur sampah Plastik Harus Sesuai Kebutuhan

Anggota komisi II DPRD kota Bengkulu, dari fraksi PKS Awaluddin

Anggota komisi II DPRD kota Bengkulu, dari fraksi PKS Awaluddin

KOTA BENGKULU – Anggota komisi II DPRD kota Bengkulu, dari fraksi PKS Awaluddin angkat bicara terkait teknologi penghancur sampah plastik yang belum tersedia di Kota Bengkulu.

Menurutnya setiap tahun dewan selalu minta pembaharuan dari semua sistem, bahkan apa saja alat yang dibutuhkan. Jika memang teknologi itu perlu, instansi terkait, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) harus memikirkan itu.

“Tiap tahun kita minta perbaharui, pengelolaannya, sistemnya, alatnya pun disesuaikan dengan kebutuhan, jika alat penghancur sampah plastik itu dibutuhkan, mereka harus memikirkan itu,” ujar Awaluddin pada Selasa (27/3/2018).

Ditambahkan Awaluddin, permasalahan minimnya dana bisa dicarikan solusi, yang terpenting DLH mampu mempresentasikan fungsi pentingnya alat penghancur sampah plastik tersebut

“Dana itu sebenarnya bisa diusahakan dan didapatkan baik di pusat maupun daerah, tinggal bagaimana kemampuan mereka menerjemahkan program itu dalam bentuk kegiatan,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Awaluddin, jika alat itu jelas fungsi dan tujuannya untuk masyarakat, pasti perencanaan pengadaan alat tersebut akan diakomodir.

“Semuanya bisa dianggarkan, kalau memang masuk akal, realistis pasti akan diakomodir, tapi jika hanya pengajuan mesin tapi tidak jelas arah dan tujuannya ya untuk apa,” ungkap Awaluddin.

Awaluddin menekankan, tidak ada dinas yang mencari dana, karena pencarian dana itu adalah tugas pemerintah kota.

“Dinas tidak mencari dana, tapi pemerintah kota. Nah pemerintah kota melalui dinas harus membuat program kegiatan dan menerjemahkannya, kemudian memperjuangkan itu, perjuangannya itu berupa kemampuan menjelaskan kebutuhan,” jelasnya

“Data mereka harus jelas, berapa ton sampah plastik di Bengkulu ini setiap hari, ketika melihat data seperti itu orang akan percaya,” demikian Awalauddin.

Berita Terkait : Bengkulu Belum Miliki Teknologi Penghancur Sampah Plasti