

Makam Raja Ratu Agung, pemimpin Kerajaan Sungai Serut yang merupakan kerajaan pertama di Bengkulu, hingga kini terbengkalai dan berada di belakang rumah warga, dekat fasilitas WC. Hal ini diungkapkan oleh Junaidi Zul, Ketua Laskar Melayu Bengkulu.
“Kini kendalanya, makam tersebut terbengkalai di belakang rumah orang, dekat WC,” ujar Junaidi.
Makam yang berlokasi di Kelurahan Kampung Kelawi, Kota Bengkulu ini tidak terurus dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Junaidi Zul menyesalkan minimnya perhatian terhadap situs sejarah ini meski telah berganti beberapa kali pemerintahan.
“Mirisnya, selama ini tidak diangkat oleh pemerintah,” tuturnya.
Menurut Junaidi, makam Raja Ratu Agung telah ada sejak abad ke-14 dan dikenal oleh para sesepuh adat serta sejarawan Bengkulu. Makam ini juga disebut sebagai keramat Batu Menjolo dalam catatan sejarah.
“Makam itu juga disebut orang di dalam sejarah keramat Batu Menjolo,” terang Junaidi.
Junaidi berharap pemerintah dapat merevitalisasi makam Raja Ratu Agung atau membebaskan lahan tempat makam tersebut berada agar dapat dibangun layaknya makam raja-raja lain.
“Di Bengkulu, ini lah makam seorang raja yang tidak diperhatikan,” ucapnya.
Jika pembebasan lahan tidak memungkinkan, Laskar Melayu Bengkulu berencana memindahkan makam ke area pemakaman umum di Kampung Kelawi, yang sudah diidentifikasi memiliki lahan cukup untuk menampung makam tersebut.
“Kalau tidak bisa dibebaskan lahannya, kita akan pindahkan ke area pemakaman umum Kampung Kelawi. Kita sudah survei ada lahannya yang cukup,” katanya.
Junaidi menegaskan pentingnya mengangkat kembali keberadaan makam ini agar generasi muda dan masyarakat mengenal Raja Ratu Agung sebagai raja pertama di Bengkulu dan menghargai warisan sejarah daerah.
“Di tahun ini kita coba angkat kembali prihal ini, agar generasi muda dan masyarakat tahu ini raja pertama kali di Bengkulu,” pungkasnya.
Tidak ada komentar.