Tragis: Gagal Berkencan, Pria Ini Alami Penganiayaan Brutal

Dwinka Kurniawan
ilustrasi

Ilustrasi

BENGKULU Seorang warga Desa Aur Ringit, Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, bernama GH (20), melaporkan kasus pencurian dan kekerasan yang dialaminya ke Polsek Ratu Samban.

Kejadian tersebut bermula ketika pelapor dan temannya berencana bertemu seseorang melalui aplikasi MiChat di sebuah kosan di Jalan S. Parman, Kelurahan Kebun Kenanga.

Menurut keterangan, teman pelapor telah sepakat membayar uang sebesar Rp250.000 kepada seorang wanita, ditambah Rp100.000 untuk uang keamanan. Namun, situasi berubah menjadi keributan ketika seorang pria yang mengaku sebagai “keamanan” muncul di lokasi.

Pelapor menjadi korban pemukulan, menerima lima kali pukulan di pipi dan enam kali di kepala bagian kiri, yang menyebabkan memar dan pusing.

Selain mengalami kekerasan fisik, pelapor juga kehilangan dompet yang berisi STNK motor Honda Scoopy, kartu ATM Bank BRI, KTP, serta uang tunai sebesar Rp900.000.

Tidak hanya itu, pelapor juga diancam akan dibunuh dengan menggunakan senjata tajam jenis clurit kecil (klambit).

Kasi Humas Polresta Bengkulu, Iptu Endang Sudrajat, membenarkan adanya laporan tersebut. “Benar, kasus ini sedang dalam proses penyidikan oleh kepolisian,” ujarnya.