
Dekan Fakultas Ilmu Keguruan Dan Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu (UNIB) Prof. Dr. Sudarwan Danim, M.Pd
KOTA BENGKULU – Dekan Fakultas Ilmu Keguruan Dan Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu (UNIB) Prof. Dr. Sudarwan Danim, M.Pd menjelaskan, keputusan Pemerintah Kota Bengkulu untuk menunda penerimaan CPNS di lingkungan kota Bengkulu merupakan keputusan yang nampak melenceng.
Hal tersebut karena formasi CPNS di Kota Bengkulu tahun 2018 lebih banyak membuka peluang untuk tenaga pendidik, apalagi saat ini tenaga pendidik di Kota Bengkulu masih sangat kurang. Data dari Diknas pendidikan menyebutkan, tahun ini Kota Begkulu kekurangan sekira 575 tenaga pendidik, ditambah lagi banyak pegawai yang akan pensiun di bulan Desember mendatang.
“Kebijakan formasi itu mestinya sebagai sebuah proses yang continue, demikian juga pada kebijakan negara termasuk kebijakan pemerintah kota,” ujar Prof. Sudarwan, usai mengisi Focus Group Discussion (FGD) Ombudsman Bengkulu, pada Kamis (11/10).
Lebih lanjut kata Sudarwan, fakta membuktikan bahwa tenaga pendidik benar-benar dibutuhkan di Kota Bengkulu, disusul tenaga kesehatan setelahnya, namun pemerintah lebih memilih fokus pada pembangunan kembali ketimbang memperhatikan situasi pendidikan Kota Bengkulu saat ini.
“Tenaga guru dan tenaga kesehatan, menurut saya, fakta membuktikan bahwa kita sangat memerlukan, dan mestinya tidak terjadi, formasi yang sudah disepakati katakanlah oleh PLT. Wali Kota pada saat itu serta merta digergaji ketika proses rekrutmen sudah berjalan,” bebernya.
Seharusnya, tenaga pendidik bisa dibuka kembali kata Sudarwan, di bidang administrasif perkantoran dirinya katakan memang sudah mencukupi, namun berbeda halnya dengan formasi guru.
“Saya tidak tahu apakah sekarang masih ada waktu untuk membuka itu, kalau menurut saya mestinya pemerintah kota membuka lagi kesempatan untuk mengisi formasi yang tersedia, kalau untuk tenaga adminisraatif di perkantoran barang kali sudah jenuh, tapi untuk guru terutama untuk guru kelas di SD atau bidang studi menurut saya kebutuhanya masih sangat kuat,” tukasnya.
Dirinya mengatakan, bila penundaan tersebut hingga tahun depan, sudah dipastikan formasi yang disediakan bisa dua kali lipat, jika memang seperti itu, artinya sama saja pemerintah menunda beban, lebih baik beban tersebut dicicil karena berbagai sisi.
“Mungkin pemerintah kota bisa mengurangi beban anggaran untuk hal-hal yang lain, seperti infrastruktur dan segala macam tahun ini dikota kan sudah cukup bagus, mungkin ditahun ini bisa sedikit prihatin dulu untuk melaksanakan pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan di kota ini, ” demikian Sudarwan.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!