Pengusaha Lokal Tak Berminat Tanam Modal di Bank Bengkulu?

Alwin Feraro
Pengusaha Lokal Tak Berminat Tanam Modal di Bank Bengkulu?

Bank Bengkulu

BENGKULU – Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, menyayangkan masih rendahnya partisipasi pelaku usaha di Provinsi Bengkulu dalam menanamkan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), khususnya Bank Bengkulu. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Strategis Investasi Berkelanjutan untuk Pembangunan Provinsi Bengkulu yang digelar pada Rabu (6/8/2025) di Kantor Gubernur Bengkulu.

Dalam paparannya, Mian mengungkapkan bahwa saat ini kurang dari 10 persen pelaku usaha lokal yang memanfaatkan Bank Bengkulu sebagai mitra dalam pengembangan bisnis mereka.

“Pemerintah Provinsi punya perusahaan daerah, yaitu Bank Bengkulu. Tapi sayangnya, tidak sampai 10 persen pelaku usaha di Bengkulu yang menanamkan modalnya di sana. Ini sangat kami sayangkan,” ujar Mian.

Ia menegaskan bahwa penanaman modal melalui BUMD sangat penting untuk memperkuat roda perekonomian daerah. Kontribusi dunia usaha dalam bentuk penyertaan modal ke Bank Bengkulu akan berdampak langsung pada peningkatan dividen BUMD, yang digunakan untuk pembangunan daerah.

“Kalau pelaku usaha memanfaatkan Bank Bengkulu, berarti mereka ikut meningkatkan pendapatan asli daerah. Karena dividen dari BUMD itu kembali untuk membiayai pembangunan,” jelasnya.

Mian juga menambahkan bahwa dukungan sektor swasta sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang merata di seluruh wilayah Bumi Merah Putih.

Sementara itu, salah satu pelaku usaha dari sektor pertambangan batu bara, Broto Seno, menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung kebijakan dan program pembangunan Pemerintah Provinsi Bengkulu.

“Kami siap mendukung arahan pemerintah daerah. Karena sektor pertambangan dan perkebunan memang menjadi penggerak utama ekonomi Bengkulu,” tutup Broto.

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!