Bengkulu News #KitoNian

Pembangunan Jembatan di Bukit Kaba Mangkrak

Pembangunan Jembatan di Bukit Kaba Mangkrak

REJANG LEBONG – Proyek pengerjaan jembatan TWA Bukit Kaba yang dianggarkan senilai Rp. 1,1 miliar dari APBD 2018 tidak selesai sesuai jadwal dan saat ini kondisinya mangkrak.

“Aktivitas pekerjaan terlihat pada Agustus, setelah itu berhenti hampir dua bulan,” kata salah seorang warga Desa Karang Jaya, Urip, Selasa (25/12).

Selanjutnya, aktivitas pekerjaan kembali terlihat sekitar awal Desember. Itupun setelah dimasukan alat berat yang sempat menyenggol gapura BKSDA.

Meskipun proses pengerjaan jembatan tersebut sempat terhenti namun menurut dia, material proyek berupa kayu dan besi bahan bangunan masih dilokasi pengerjaan begitupula dengan peralatan seperti mesin pengaduk semen.

“Sayang sekali sempat jika terhenti, padahal pengerjaan dua gazebo di puncak Bukit Kaba sudah rampung, dengan lokasi lebih sulit,” tutur Urip.

Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Rejang Lebong, Suhadi, mengatakan pembangunan jembatan baru terlealisasi 40 persen, diperkirakan tidak akan selesai hingga akhir Desember.

“Hal tersebut terkendala dengan minimnya tenaga kerja serta kesulitan untuk mengangkut material, karena selama ini hanya menggunaan sarana ojek dan harus menggunakan kendaraan khusus,” katanya.

Ditambahkanya lagi jembatan tersebut dikerjakan oleh CV. RS dan waktu pekerjaan selama empat bulan, atau terhitung 27 Agustus hingga 24 Desember 2018.

Adapaun tujuan pembangunan jembatan tersebut, salah satunya untuk mendukung program Wonderful Bengkulu 2020. Selain itu, merupakan jalan penghubung satu-satunya ke kawasan Bukit Kaba.

“Hasil konsultasi awal dengan BPK, harus adanya kajian terlebih dahulu dampak dari adanya jembatan tersebut, jika pertimbanganya lebih menguntungkan maka kontraktor diberikan kesempatan untuk menyelesaikan pada APBD Perubahan 2019,” tutupnya.

REJANG LEBONG – Proyek pengerjaan jembatan TWA Bukit Kaba yang dianggarkan senilai Rp. 1,1 miliar dari APBD 2018 tidak selesai sesuai jadwal dan saat ini kondisinya mangkrak.

“Aktivitas pekerjaan terlihat pada Agustus, setelah itu berhenti hampir dua bulan,” kata salah seorang warga Desa Karang Jaya, Urip, Selasa (25/12).

Selanjutnya, aktivitas pekerjaan kembali terlihat sekitar awal Desember. Itupun setelah dimasukan alat berat yang sempat menyenggol gapura BKSDA.

Meskipun proses pengerjaan jembatan tersebut sempat terhenti namun menurut dia, material proyek berupa kayu dan besi bahan bangunan masih dilokasi pengerjaan begitupula dengan peralatan seperti mesin pengaduk semen.

“Sayang sekali sempat jika terhenti, padahal pengerjaan dua gazebo di puncak Bukit Kaba sudah rampung, dengan lokasi lebih sulit,” tutur Urip.

Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Rejang Lebong, Suhadi, mengatakan pembangunan jembatan baru terlealisasi 40 persen, diperkirakan tidak akan selesai hingga akhir Desember.

“Hal tersebut terkendala dengan minimnya tenaga kerja serta kesulitan untuk mengangkut material, karena selama ini hanya menggunaan sarana ojek dan harus menggunakan kendaraan khusus,” katanya.

Ditambahkanya lagi jembatan tersebut dikerjakan oleh CV. RS dan waktu pekerjaan selama empat bulan, atau terhitung 27 Agustus hingga 24 Desember 2018.

Adapaun tujuan pembangunan jembatan tersebut, salah satunya untuk mendukung program Wonderful Bengkulu 2020. Selain itu, merupakan jalan penghubung satu-satunya ke kawasan Bukit Kaba.

“Hasil konsultasi awal dengan BPK, harus adanya kajian terlebih dahulu dampak dari adanya jembatan tersebut, jika pertimbanganya lebih menguntungkan maka kontraktor diberikan kesempatan untuk menyelesaikan pada APBD Perubahan 2019,” tutupnya.

Baca Juga
Tinggalkan komen