Bengkulu News

Nilai Transaksi Jual Beli Jatim dan Bengkulu Meningkat jadi Rp 174 miliar

BENGKULU – Setelah dibukanya Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Jawa Timur. Sejumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari dua daerah tersebut, menjabarkan produknya. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu, Yenita Syaiful menuturkan adanya transaksi antara dua daerah ini dapat tetap berlanjut untuk kedepannya. Sehingga kedua daerah dapat saling membantu untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. “Mereka membawa produk begitu juga dengan kita, baik dari organisasi maupun pelaku usaha. Melakukan kerjsama untuk menginkatkan misi dagang tersebut, tadi juga kita sudah mendengar bahwa jumlah transksi komitmen mencapai Rp153 Miliar,” kata Yenita saat diwawancarai oleh Bengkulunews.co.id Senin (03/07/23) siang. Kemudian ada beberapa kebutuhan yang saling berkesinambungan antara Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Jawa Timur. Provinsi Jatim sendiri membutuhkan kopi untuk memenuhi kebutuhan mereka, hal tersebut tentu disambut baik oleh Provinsi Bengkulu sebagai penghasil kopi. Ia berharap dengan adanya pemenuhan kebutuhan tersebut, dapat terus berlanjut hingga ke depannya. “Ke depannya kita harapkan adanya kerjasama dengan produk-produk daerah Bengkulu. Tidak hanya sehari ini saja, tapi berlanjut dalam memenuhi kebutuhan baik Provinsi Bengkulu dan Jatim,” tambahnya. Gubernur Jawa Timur, Khofifa Indra Prawansa juga mengatakan saat ini transaksi jual beli antar Jatim dan Provinsi Bengkulu sedang beranjak ke angka Rp174 miliar lebih, meningkat dibanding tahun lalu yang hanya Rp160 miliar saja. Adapun sektor yang paling besar pengaruh transaksinya adalah penjualan pakan ikan dan udang. Sehingga jika peternak ikan dan udang semakin berkembang, maka kebutuhanpun akan semakin banyak. “Kalau ini kebutuhannya makin banyak, Insyaallah akan ada tenaga kerja yang terserap. Juga perekonomian kedua daerah ini semakin meningkat,” demikian Khofifah. (Advetorial)