Logo

Nikmati Renyah Tahu Krispi ala Pantai Panjang


KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id- Bercerita mengenai objek wisata belum lengkap jika belum membicarakan kulinernya. Wisata dan kuliner ibarat bunga dan lebah, keduanya saling membutuhkan.

Tanpa kuliner, tempat wisata tak ubahnya bunga yang akan layu, begitupun lebah akan mati tanpa adanya bunga. Hal inilah yang diilhami oleh Zulkarnaen (38), warga Kelurahan Padang Serai Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu.

Keberadaan Pantai Panjang yang menjadi icon wisata Bengkulu, dimanfaatkan untuk mencari nafkah dengan berjualan kuliner.

Tapi, kuliner yang dijual bukan seperti yang pada umumnya dijumpai di jalanan, melainkan kuliner khusus hasil inovasinya bersama sang Istri, Nurhayani, dan disebutnya dengan nama Tahu Krispi.

Cara pembuatannya pun cukup sederhana. Tahu yang telah dibelah, direbus dan dibaluri adonan tepung, ditaburi krispi lalu digoreng hingga garing.

Harga jualnya juga tidak terlalu tinggi, untuk tiga tusuk tahu hanya dijual seharga Rp5 ribu.

“Namanya Tahu krispi, kalau di Bengkulu ini baru, kita bikin sendiri, karya kita sendiri. Bumbu utamanya cuma krispi dan tepung,” katanya pada bengkulunews.co.id Minggu (26/3/2017).

Pria 4 anak ini mengaku, jika suasana sedang ramai keuntungan yang ia dapat bisa mencapai Rp500 ribu per hari.

Angka ini belum termasuk penghasilan sang istri yang berjualan di tempat terpisah. Jika dibandingkan dengan modal yang hanya berkisar 50- 100 ribu rupiah, jumlah yang ia dapat terbilang cukup fantastis.

“Biasanya waktu ahir pekan pengunjung ramai. Paling banyak bisa sampai Rp500 ribu per hari,” katanya.

Zulkarnaen biasa terlihat berjualan di lokasi Sport Center dari pukul 3 sore hingga menjelang Isya.

Sementara istrinya berjualan di sekitar sekolah dasar di dalam Kota. Kedepan, pria asal Kabupaten Empat Lawang, Sumsel ini berharap dapat memiliki tempat sendiri untuk berdagang di lokasi Pantai Panjang.

Tidak lagi dengan menggunakan sepeda motor dan berpindah-pindah tempat seperti yang selama ini ia lakukan.