Logo

Minim Alat, Sampah di Drainase Dekat Balai Kota Menumpuk

KOTA BENGKULU – Kondisi sampah yang menumpuk di perairan drainase bawah Balai Kota, tepatnya di Kelurahan Sawah Lebar Baru, Kecamatan Ratu Agung membuat Kepala Bidang (Kabid) Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota angkat bicara.

Dijelaskan Rusman Effendi, tahun lalu DLH sudah melakukan pembersihan di kawasan tersebut, namun karena minim alat dan tidak adanya kegiatan pembersihan secara rutin, membuat drainase tersebut masih dipenuhi sampah.

Terlebih saat hujan, sampah dari aliran lain terbawa ke drainase balai kota, sehingga musibah banjir tak terelakkan bila kapasitas hujan mulai tinggi.

“Kalau tahun kemaren sudah melakukan pembersihan, cuma karena terbatas, kita tidak punya alat, jadi kita bersih seadanya saja memanfaatkan tenaga yang ada, tetapi setelah adanya banjir kemaren sampah itu menumpuk,” ujar Rusman pada Kamis (7/2).

Lebih lanjut kata Rusman, penanganan sampah tersebut tidak bisa dilakukan secara manual, harus ada alat, maka dari itu harus ada perencanaan matang pula dari Dinas PU.

“Penanganan juga tidak bisa dilakukan secara manual, harus menggunakan alat sehingga untuk lebih banyaknya kita harus berkoordinasi dengan PU, karena di PU kemungkinan ada kegiatan seperti pembersihan siring, biasanya mereka punya program seperti itu,” bebernya.

Kesulitan dari dulu, kata Rusman lagi-lagi dari masyarakat, karena sampah yang sering menumpuk kerap dilakukan oleh masyarakat.

Jika hanya mengandalkan tim kebersihan mungkin saja terjadi kerepotan, jika tidak ada kerjasama dan kesadaran membuang sampah yang mumpuni dari masyarakat.

“Kesulitan kita di masyarakat ini, itukan sumber sampah sepanjang aliran, sebenarnya kita sudah menyiapkan beberapa sarana seperti tempat sampah, yang paling dekatkan di Pasar Minggu, disamping itu memang ada petugas disepanjang jalan Basuki Rahmat hingga Kampung Bali ada petugasnya, cuma memang kesadarannya masih minim,” jelasnya.

Maka dari itu, Pemerintah Kota (Pemkot) kembali meluncurkan program Bengkulu BISA, guna menghidupkan kembali kesadaran masyarakat kota yang masih menganggap sepele polemik kebersihan lingkungan.

Program Bengkulu BISA menjadi motivasi untuk kelurahan yang tidak terawat dan masih dipenuhi sampah jadi lebih bersih dan tertata rapi.

“Maka dari itu, program yang pernah kita jalankan di 2017 lalu, yaitu Bengkulu BISA itu kita luncurkan lagi, dengan harapan kegiatan itu bisa menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat, karena bisa kita lihat sendiri kalau program itu cuma dari Pemda saja, sulit membangun kesadaran masyarakat, makanya dengan lomba Bengkulu BISA itu, masyarakat bisa dibangun kesadarannya dari individu,” demikian Rusman.