Logo

Kisah Perempuan Tangguh untuk Sekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Rukayah (50). Foto Istimewa

LEBONG, bengkulunews.co.id – Setiap orangtua pasti ingin melihat anaknya mengenyam pendidikan tinggi. Untuk semua itu orangtua rela berkorban dengan keringat dan air mata bahkan nyawa untuk melihat anaknya mengenyam pendidikan tinggi.

Rukayah, misalnya. Perempuan 50 tahun ini rela menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI), demi menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.

Untuk menyekolahkan anaknya itu, dirinya merantau ke negeri jiran tidak kurang dari 18 tahun. Semua itu ia lakukan untuk anak, Jefri, agar bisa menjadi sarjana.

Namun, perempuan asal Kabupaten Lebong ini hanya satu tahun di Malaysia. Hal tersebut lantaran, penghasilan yang ia peroleh tidak mencukupi kebutuhan anaknya dan orangtuanya.

Sehingga, pada tahun 2000 dirinya pun pulang ke kampung halaman. Pada tahun yang sama, perempuan ini pun kembali berangkat ke luar negeri, tepatnya ke Singapura.

Disana perempuan ini menjadi TKI, sebagai asisten rumah tangga terhitung sejak tahun 2001 hingga sekarang tahun 2017.

Rukayah yang hanya berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut, ingin melihat anaknya memiliki pendidikan yang lebih darinya.

”Susahnya lapangan kerja membuat ibu menjadi TKI agar bisa dukung anak menjadi anak yang berpendidikan,” kata Rukayah, Selasa (26/12/2017).

”Ibu sering mengingatkan ke anak jadilah anak yang berpendidikan agar bisa berguna bagi bangsa negara dan agama,” sambung Rukayah.

Selain berhasil menyekolahkan anaknya hingga sarjana, di Universitas Syiah Kuala (Unsiyah) Banda Aceh tahun 2017 Rokayah juga berhasil, membangun rumah di tanah pemberian orangtuanya.

”Saya bisa bikin rumah juga,” ujar dia.

Rukayah berencana, akan pulang ke Indonesia untuk kembali bersama keluarganya di Lebong sekira akhir tahun 2019 mendatang.