

LEBONG – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Lebong menyebabkan antrean panjang kendaraan bermotor sejak Minggu pagi (25/5). Antrean kendaraan mengular hingga mencapai sekitar 350 meter, dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) hingga Simpang Sungai Gerong, Kecamatan Amen, Lebong.
Sejumlah warga terlihat sudah mulai mengantre sejak subuh, meskipun SPBU belum dibuka. Mereka memilih datang lebih awal demi memastikan kendaraan mereka mendapatkan jatah BBM yang semakin sulit diperoleh dalam beberapa hari terakhir.
“Saya sudah dari subuh antri di sini, soalnya BBM kendaraan tinggal satu batang. Takut ada keperluan mendesak, mana tahu akan balik ke dusun menggunakan mobil, malah tidak ada bensin. Jadi saya sengaja antri lebih awal meski pom belum buka,” ujar Agung, warga Bengkulu Utara yang kini menetap di Kabupaten Lebong.
Kelangkaan BBM ini diduga turut dipengaruhi oleh persoalan distribusi dari pelabuhan utama. Masyarakat pun berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret.
“Kami berharap pemerintah segera menyelesaikan persoalan pengerukan pelabuhan Pulau Baai. Sebab, dampaknya benar-benar menyulitkan kami. Belum lagi kalau sopir-sopir transportasi umum macam travel, kalau BBM langka begini jadi berimbas ke ekonomi keluarga,” tambah Agung.
Sebagai informasi, Kabupaten Lebong hanya memiliki satu SPBU resmi yang berlokasi di Kelurahan Amen, Kecamatan Amen. Kondisi ini memperparah dampak kelangkaan, karena seluruh masyarakat dari berbagai penjuru kabupaten harus mengandalkan satu-satunya titik distribusi BBM tersebut. (bks)
Tidak ada komentar.