Bengkulu News #KitoNian

Jeruk Kalamansi Giwigewi Segar dan Bikin Nagih, Yuk Kunjungi Lokasinya

Penulis: Cindy

UMKM Giwigewa sirup jeruk kalamansi

BENGKULU – Jeruk Kalamansi merupakan jenis buah jeruk yang banyak berkembang di Bengkulu. Memiliki aroma yang harum dan rasa asam ketika masak, menjadi ciri khas tersendiri dari buah kuning tersebut.

Jeruk kalamansi sendiri banyak dibudidayakan dan diproduksi secara besar untuk dijual dalam hasil olahan bernama sirup kalamansi di daerah Bengkulu.

Salah satu tempat produksi sirup kalamansi terbaik di Provinsi Bengkulu, berada di jalan Budi Utomo 3, gang Braya 6 Unib depan, Kota Bengkulu, UMKM itu Giwigewi namanya.

Pemiliki UMKM Giwigewi sirup jeruk kalamansi, Armi Yurida mengaku sudah merintis usahanya ini sejak 2012 silam lewat program One Village One Product (OVOP) atau satu desa satu produk dari pemerintah.

“Maka kita tergabung disana kemudian di launcing OVOP, mulailah bermunculan produsen-produsen sirup kalamansi termasuk kita,” kata Armi pada Bengkulunews.co.id Selasa (15/11/22) siang.

Usahanya tersebut diberi  nama Giwigewi rupanya memiliki makna yang mendalam. Giwigewi tercetus dari nama keempat anaknya yakni Gian, Wibi, Gegen, Windi.

Dalam membangun usahanya, modal awal yang harus dikeluarkan saat itu berkisar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. Tentu tidak mudah dalam membangun usaha tersebut, banyak rintangan yang harus dilalui agar mencapai dititik sekarang.

Ia mengaku saat pertama kali menjual produknya ini dan dititip pada beberpa toko oleh-oleh Bengkulu, tidak serta merta langsung laku. Armi terkadang harus menerima retur dari toko karena barangnya yang mudah rusak.

Namun Ia tidak mudah menyerah dan selalu memperbaiki kualitas produknya tersebut, sehingga kini sirup jeruk kalamansi buatannya bisa bertahan hingga enam bulan tanpa pengawet melalui pelatihan yang disediakan oleh pemerintah.

“Apa lagi kalau barang yang dititip tidak langsung dibayarkan, kita juga butuh modal untuk produksi lagi. Kalau dulu baru awal-awal belum tau triknya, dua minggu aja sudah rusak sirupnya. Nah kesininya sudah banyak pelatihan, alhamdullilah sudah bagus. Karena kita tidak bawa bahan pengawet, kita hanya pakai gula sebagai bahan pengawetnya,” jelasnya.

Dalam proses pembuatan sirup kalamansi itu, pertama-tama Armi membeli jeruk dari para petani. Setelah bahan tiba dan masih fresh, selanjutnya adalah tahap penyortiran. Selanjutnya buah jeruk kalamansi yang sudah disortir, nantinya dicuci bersih sebelum diperas. Barulah air sari dari jeruk dimasak menggunakan gula.

Dalam sehari Ia mampu memproduksi sekitar 100 liter sirup jeruk kalamansi, dengan berbagai ukuran kemasan.

“Tapi ibu tidak memproduksi setiap hari, kita sesuai dengan permintaan pasar, karena kami juga sudah pakai mesin,” tutur Armi.

Penjualan Produk ini terbagi atas tiga ukuran kemasan dan dengan harga yang berbeda yakni, 1000 ml seharga Rp50 ribu, 500 ml Rp30 ribu dan ukuran 270 ml Rp20 ribu. Selain dijual di outletnya, Armi juga menjual produk miliknya di sepanjang toko oleh-oleh yang berada di daerah Kelurahan Anggut, Kota Bengkulu.

Ia juga memiliki reseller diberbagai daerah dalam mempromosikan produknya itu, sekitar 50 hingga 200 liter sirup yang dikirimkan sesuai permintaan tangan kedua. Selain sirup jeruk kalamansi, ia juga menjual lempuk durian dan serbuk jeruk kalamansi yang masih dalam proses penyempurnaan.

Armi setidaknya dapat mengantongi pendapatan kurang lebih Rp50 juta perbulannya, produk yang dijualnya ini dapat bertahan hingga enam bulan dari tanggal pembuatan.

“Sebenarnya kalau untuk freshnya si didua bulan, cuman dia masih bisa digunakan selama enam bulan karena tidak beracun, hanya rasa segarnya saja yang beda,” sebutnya.

UMKM milik Armi ini rupanya juga sudah mendapatkan berbagai penghargaan dari piagam penghargaan kemasan oleh Gubernur tahun 2018, penghargaan dari Kementerian perdagangan dan masih banyak lagi.

“Untuk serbuk masih tahap uji coba, karena ada beberapa hal yang harus diperbaiki agar lebih sempurna. Kita si berharapnya usaha ini tidak berhenti disirup saja tapi berkembang lebih lagi, ada anak-anaknyalah. Dari perjalanan launcing OVOP itukan juga dibantu oleh pemerintah, sebagai produk unggulan Bengkulu,” demikian Armi.

Baca Juga
Tinggalkan komen