

BENGKULU – Festival Coffee Bengkulu resmi digelar, dengan fokus utama pada biji kopi khas dari lereng Bukit Kaba. Biji kopi yang berasal dari kawasan ini masih dipertahankan kualitasnya, seperti yang diungkapkan oleh Delon, barista dari Kopi Kite.
“Iya, kita ambil biji kopinya dari daerah lereng Kaba, atau di bawah Bukit Kaba,” kata Delon, Selasa (11/02/2025).
Menurut Delon, biji kopi dari lereng Kaba memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari biji kopi lainnya. Kopi ini memiliki rasa yang lebih legit dibandingkan dengan biji kopi yang ada di wilayah Provinsi Bengkulu.
“Rasanya lebih legit, untuk robusta pun juga punya ciri khasnya. Apalagi arabica, ini jarang ada di wilayah Bengkulu,” tutur Delon.
Masyarakat Bengkulu umumnya mengenal biji kopi yang tumbuh di wilayah Kepahiang dan Lebong. Namun, biji kopi khas lereng Kaba hanya dapat tumbuh di kawasan kaki Bukit Kaba itu sendiri.
“Kopi lereng ini dapat tumbuh di wilayah lereng di bawah kaki Bukit Kaba, sebab suhu dingin di wilayah ini cukup baik dan tinggi untuk penanaman biji kopi,” sambung Delon.
Meski demikian, pihak Kopi Kite tetap berkomitmen untuk mempertahankan kopi lereng ini sebagai kopi berkualitas di Provinsi Bengkulu.
“Iya, kita menjaga kualitasnya, dan masih memperjuangkan kopi khas Provinsi Bengkulu itu sendiri. Nama kopinya adalah Mantesa,” lanjut Delon.
Dalam teknik pembuatan kopi, Delon menjelaskan ada tiga kali proses seduhan, dengan waktu seduhan sekitar 3 menit menggunakan air hangat dengan suhu 90 derajat Celsius.
“Proses tersebut dapat menghasilkan rasa murni dari kopi lereng atau Mantesa ini. Rasanya terdiri dari asam, manis, dan pahit,” ujarnya.
Sehingga, Delon berharap ada inovasi lebih lanjut dalam pembuatan kopi, sehingga kualitasnya dapat terus ditingkatkan dan memberikan alternatif baru dalam industri kopi di Provinsi Bengkulu.
“Iya, kami akan terus menjaga dan meningkatkan kualitasnya, bisa dengan cara-cara baru, atau membuat seduhan kopi yang lebih baik lagi,” tutup Delon.
Tidak ada komentar.