
Jpeg

Areal persawahan di Kabupaten Bengkulu Tengah.
BENGKULU TENGAH, bengkulunews.co.id – Bangunan irigasi di Desa Lubuk Sini Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah, jebol beberapa bulan lalu.
Namun, kondisi tersebut sama sekali belum mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah.
Akibatnya, petani di wilayah itu tidak bisa turun tanam. Pasalnya, pasokan air untuk dialiri ke areal persawahan di daerah itu berkurang.
Bahkan, jika pada tahun sebelumnya petani di daerah itu bisa turun tanam sebanyak tiga kali dalam setahun, saat ini hanya dua kali dalam setahun.
Ketua Kelompok Tani Serumpun, Desa Lubuk Sini Kecamatan Taba Penanjung, Herman mengatakan, sejak irigasi rusah atau jebol hasil gabah petani menjadi merosot.
Hal itu, kata dia, jika dalam satu hektare (Ha) mendapatkan delpan ton gabah. Saat ini, hanya mendapatkan lima ton gabah padi.
”Jika hal ini dibiarkan, maka setiap panen bisa tidak ada peningkatan hasil gabah,” kata Herman, Rabu (26/7/2017) .
Semntara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah, Damsik mengatakan, pihaknya berupaya untuk memperbaiki irigrasi yang jebol.
”untuk irigrasi itu wewenang Dinas Pekerjaan Umum,” jelas Damsik.
Damsik mengakui, hasil gabah kelompok tani di Kecamatan Taba Penanjung, merosot sejak beberapa tahun terakhir.
”Aliran irigasi itu untuk 13 ribu hektare areal persawahan, namun hanya 10 ribu hektare yang teraliri air,” pungkas Damsik.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!