Harga Karet di Mukomuko Kian Meningkat
MUKOMUKO – Setelah sekian lama harga karet di di Wilayah Kabupaten Mukomuko mengalami keterpurukan Haraga dan sekalian lama pula Petani Karet di daerah ini menjerit lantaran harga beli karet tersebut murah, saat ini Haraga beli karet tersebut mengalami peningkatan.
Dari harga yang dulunya berkisar 4.000 hingga 5.000 perkilonya saat ini meningkat menjadi 7.000 hingga 7.200 perkilonya.
Petani Karet yang berasal dari Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh Rizkan mengatakan. Dulu, dirinya merasa resah dengan kondisi beli karet seperti itu.
Soalnya karet tersebut hanya bisa dipetik hasilnya satu Minggu sekali sekitar 80 Kilo hingga 100 Kilo, sedangkan harganya 4.000 hingga 5.000. Jadi, satu Minggu pendapatan hasil jual karet tersebut berkisar 400 Ribu hingga 500 Ribu sedangkan yang mau dibayar banyak.
“Jujur, dulu saya resah dengan kondisi harga karet seperti itu, soalnya karet tersebut hanya bisa dipetik hasilnya satu Minggu sekali hasilnya pun tidak maksimal apalagi belinya murah dan kredit yang mau dibayar banyak nunggak,” keluh Rizkan, Selasa (09/04).
Disisi lain, Heri Prasetyo Plt Dinas Pertanian setempat melalui Kepala Seksi Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Sudianto mengatakan, harga beli karet dikalangan Petani di Daerah Kabupaten Mukomuko ini tertingginya berkisar 8.000 Per Kilogramnya.
“Kalau getah bersih, 8.000, kalau getah Kotor 6.500, Kalau getah terang bulan 7.000. Jadi, harga tertinggi saat ini berkisar 8.000 perkilonya,” sampainya.
Dilanjutkan oleh Sudianto, harga-harga tersebut merupakan harga para petani setempat menjualnya ke Toke – Toke yang ada di daerah ini. Soalnya kalau para petani langsung menjual karet tersebut langsung ke pabriknya, kemungkinan besar harga tersebut lebih tinggi.
“Kalau petani jual sama Toke yang ada di daerah ini ya seperti itulah harganya, kalau seandainya petani setempat langsung ke pabriknya mungkin harganya lebih tinggi lagi. Tapi, sayangnya di daerah ini tidak ada pabrik karet,” demikian Sudianto.