Logo

FPMB : Bubarkan Media Center Pemprov Bengkulu!

Korlap FPMB, Melyan Sori (Foto Nicu)

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Forum Peduli Masyarakat Bengkulu (FPMB) menuding Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah tidak menghargai masyarakat.

Ini buntut dari tidak tersampaikannya aspirasi FPMB secara langsung, lantaran Plt Gubenur dinilai tidak memberikan waktu dan ruang yang cukup untuk berdialog.

Pantauan dari bengkulunews.co.id, Senin (03/7/2017) sekira pukul 13.31 WIB, kondisi mulai memanas sejak massa FPMB tidak diperbolehkan masuk, karena di gerbang kantor Gubernur Bengkulu dihadang Satpol PP Provinsi.

Namun, kondisi itu bisa didinginkan setelah perwakilan FPMB dipersilahkan masuk, yang beberapa waktu kemudian juga diikuti puluhan massa lainnya.

”Kita sangat kecewa karena Plt Gubernur tidak memberikan waktu dan ruang yang cukup untuk kita berdialog guna menyampaikan aspirasi,” kata Korlap FPMB, Melyan Sori.

”Kedatangan kita ini sebelumnya sudah dikonfirmasi langsung kepada Plt Gubernur melalui pesan Whatsapp,” sesal Meylan.

Aspirasi yang ingin disampaikan, sampai Meylan, meminta Media Center (MC) dibubarkan. Kemudian lelang Sekdaprov kembali dilanjutkan, serta mutasi pejabat yang mengangkangi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) dimasa kepemimpinan Ridwan Mukti. Sayangnya, Plt Gubernur tidak bisa mendengarkan langsung aspirasi ini.

”Alasannya kita bisa dengar sendiri tadi saat berhadapan dengan kita, dimana beliau berdiri di atas anak tangga kantor Gubernur,” jelas Meylan.

”Apakah seperti itu memperlakukan masyarakat, ini menunjukkan tidak ada perbedaan dengan pemimpin sebelumnya. Terang saja kita sangat kecewa,” sambung Meylan.

Sementara itu, Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, pasti menindaklanjuti aspirasi tersebut.

”Bukannya saya tidak mau mendegarkan aspirasi. Apalagi saya sudah ada agenda pertemuan dengan unsur pimpinan DPRD, juga terkait kepentingan provinsi kita ini,” pungkas Rohidin.