Logo

Dua Kali Digoyang Gempa, Rumah Warga Rusak Ringan

Dampak gempa di Kabupaten Kepahiang. Foto Ist

KEPAHIANG, bengkulunews.co.id – Gempa tektonik mengguncang Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Jumat (20/10/2017). Dimana gempa yang menguncang Kepahiang,  pada hari ini terjadi sebanyak dua kali.

Gempa pertama terjadi sekira pukul 07.36 WIB, berseleang satu menit kemudian atau sekira pukul 07.37 WIB, gempa melanda Kepahiang.

Akibatnya, dinding rumah di sekitar wilayah Kelurahan Pasar Ujung Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang, mengalami rusak ringan, yang terdapat pada dinding dan pagar dibeberapa rumah.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa pertama berkekuatan 3,0 Skala Richter (SR), terletak pada episenter dengan koordinat 3.66 Lintang Selatan (LS) dan 102.58 Bujur Timur (BT), pada jarak 2 km Barat, Kabuapten Kepahiang.

Sementara, gempa kedua berkekuatan 2,8 SR, yang terletak pada episenter dengan koordinat 3.60 LS dan 102.65 BT, tepatnya pada jarak 8 kilometer (KM) Timut Laut, Kepahiang.

”Kedua gempa tersebut terjadi pada kedalaman 1 km,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kepahiang, Bengkulu, Litman, Jumat (20/10/2017).

Berdasarkan rekaman alat intensity meter, terang Litman, dampak kedua gempa tersebut menimbulkan guncangan, yang dirasakan di Kepahiang II SIG BMKG (III-IV MMI).

Dimana, kata dia, gempa menyebabkan kerusakan ringan. Berupa retakan pada dinding dan pagar di beberapa rumah di sekitar wilayah Pasar Ujung, Kepahiang.

”Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan gempa dangkal, akibat aktivitas Sesar Sumatera didaratan Bengkulu, pada segmen Musi,” jelas Litman.

Meskipun demikian, Litman mengimbau, kepada masyarakat di sekitar wilayah Kepahiang – Bengkulu, agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan informasi BMKG.

”Ditinjau dari historis kegempaan, Kepahiang pernah di guncang gempa akibat sesar sumatera segmen musi pada tahun 1979, 1997 dan 2014,” sampai Litman.

”Sejak gempa terjadi telah terjadi tiga kali aktivitas gempa susulan,” pungkas Litman.