Bengkulu News #KitoNian

Dari Kebaikan hingga Pertama Kali Cicip Durian, Cerita Peserta Kemah Bela Negara di Bengkulu

Kemah Bela Negara di Bengkulu. Humas Pusinfo Benteng (Eka Yulianti)

BENGKULU – Kemah Bela Negara Nasional (KBN) 2022 telah memasuki Hari ke lima. Rangkaian kegiatan seperti napak Tilas, bakti sosial kemasyarakatan hingga Upacara Hari Bela Negara telah dilaksanakan.

Salah satu peserta asal Sumatera Barat, Demirizky Meucando mengungkapkan keseruannya saat berkemah di Bumi Rafflesia. Menurutnya, semua warga tempatnya menginap menyambut dengan hangat layaknya anak sendiri.

“Semua warga di sini menyambut kami dengan baik, memperlakukan kami seperti anak sendiri, sangat cepat bagi kami untuk membaur bersama keluarga dan masyarakat,” ujar Rizki, Selasa (20/12/2022).

Meski tidak ingin menyusahkan, Rizky mengaku banyak mendapatkan bantuan dari warga sekitar tempat kemah tersebut berlangsung, terlebih dari warga pemilik rumah yang menampung peserta.

“Terkadang ibu di home stay menawarkan menu apa yang ingin kami makan, namun kami tidak pernah menuntut di luar batas kemampuan, enak dan tidak enak itu relatif, dan tidak ingin menyusahkan,” kata Rizki.

Ia berharap seluruh peserta yang mengikuti kemah ini dapat menjadi kader bela negara dengan rasa nasionalisme tinggi.

“Kreatif, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, dan dapat mengisi kemerdekaan dengan berbagai kegiatan positif, dan berharap suatu hari nanti bisa kembali berkunjung ke Bumi Raflesia,” sampainya.

Senada, perserta asal Sumatra Utara, Gading menceritakan pengalamannya saat mencicipi makanan dari olahan durian di Bengkulu. Ia merasakan pengalaman berbeda walaupun mengaku tidak menyukai durian.

“Saya baru pertama kali coba, dan ternyata rasanya enak, perpaduan rasa durian dan santan. Saya kurang suka dengan durian karena aromanya yang tajam, namun durian setelah dicampur menjadi lempuk saya jadi bisa merasakan rasa buah durian itu seperti apa,” ungkap Gading.

“Kami berharap setelah kegiatan KBN ini nanti masyarakat dan desa ini bisa terus maju dan berkembang. Dapat meningkatkan perekonomian desa dan masyarakat. Dan tentunya masyarakat bisa mengambil nilai-nilai positif dari semua Kegiatan kepramukaan, seperti kedisiplinan dan kemandirian serta kebersamaannya,” demikian Gading.

Baca Juga
Tinggalkan komen