
BENGKULU – Seorang penulis asal Bengkulu, Engga Zakaria Sangian, baru-baru ini mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai penulis kamus yang mengabadikan bahasa Enggano, bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Enggano di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara.
Engga mengatakan bahwa dirinya selaku orang Enggano sangat prihatin dengan anak muda yang kurang percaya diri menggunakan bahasa daerah ini. Sehingga, membuat dirinya mendokumentasikan bahasa daerah Enggano tersebut.
“Banyak anak-anak muda yang kurang percaya diri menggunakan bahasa mereka. Hal itu menjadi dorongan untuk mendokumentasikan bahasa daerah ku ini,” kata Engga Kamis (23/01/2025).
Kamus ini adalah bagian dari Project penelitian dokumentasi bahasa Enggano yang bermula pada tahun 2018. Engga pertama kali bertemu dengan Prof I wayan arka dan Prof Mary Darlmpe.
Ada beberapa rekan peneliti yang menulis bersama yaitu Gede Primahado Wijaya Rajeg, berasal dari Udayana University/University Of Oxford, Charlotte Hemmings, University of Oxford, Dendi Wijaya dari Brin dan Prof. I Wayan Arka, berasal dari Australia.
“Nah jadi kita mulai ini dari 2019 sampai 2024,” tutur Engga.
“Kita ada website bisa langsung cari di google Kamus Digital Bahasa Enggano,” tambah Engga.
Dalam melakukan penulisan, Engga mengaku ada kesulitan terkhusus di daerah Enggano. Sebab, masyarakat Enggano sulit menceritakan bahasa Enggano secara alami.
“Untuk saya pribadi juga kesulitan berkomunikasi dengan rekan dari luar negeri. Aku terbatas dengan pengucapan bahasa inggris,” lanjut Engga.
Selain kamus bahasa Enggano, Engga bersama rekannya juga membuat dua buku ajar bahasa Enggano yaitu buku ajar anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Engga berharap dapat memberikan kemudahan untuk anak-anak terkhusus pulau Enggano melestarikan bahasa Enggano.
“Anak-anak yang ada di pulau Enggano itu mereka tetap bisa melestarikan bahasa Enggano,” tutup Engga.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!