Bengkulu Dapat Proyek Sekolah Rakyat Senilai Rp200 Miliar

Alwin Feraro
Bengkulu Dapat Proyek Sekolah Rakyat Senilai Rp200 Miliar

Pertemuan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dan Menteri Sosial Gus Ipul

BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu mendapatkan mendapatkan proyek pembangunan Sekolah Rakyat senilai Rp200 miliar dari Kementerian Sosial. Informasi ini disampaikan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan usai pertemuan dengan Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul, di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

“Nilainya Rp200 miliar, dan kita diminta menyiapkan lahan 8 hektare. InsyaAllah segera kita siapkan,” ujar Helmi Hasan usai pertemuan,

Sekolah Rakyat akan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Pemerintah menargetkan peserta didik berasal dari kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Seleksi akan dilakukan secara bertahap, diawali dengan verifikasi status ekonomi, dilanjutkan dengan tes akademik.

Sekolah Rakyat akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional. Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan. Sekolah ini rencananya akan beroperasi mulai 14 Juli 2025 di 100 titik di Indonesia.

Persiapan Sekolah

Sebanyak 53 Kepala Sekolah Rakyat mengikuti retreat yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial, Margaguna, Jakarta Selatan, mulai dari 16 hingga 20 Juni 2025. Retreat bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang mekanisme utuh sekolah rakyat

“Kita menyadari betapa pentingnya memberikan pemahaman yang utuh tentang sekolah rakyat kepada kepada kepala sekolah yang sudah terpilih melalui proses dan mekanisme yang sudah diperbuat,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf.

Peserta retreat berasal dari 53 titik lokasi Sekolah Rakyat yang tersebar di berbagai wilayah. Menurut Gus Ipul, kegiatan ini juga menjadi ajang membangun semangat kebersamaan dan kerja tim.

“Meskipun mereka kepala sekolah dari berbagai daerah, tapi mereka pada dasarnya adalah satu tim yang tidak bisa dipisahkan,” ujarnya.

Retreat berlangsung selama lima hari, dari 16 hingga 20 Juni 2025. Para kepala sekolah akan menerima berbagai materi pembekalan, mulai dari Kebijakan Sekolah Rakyat, Pendidikan Inklusif Ramah Anak & HAM, Motivasi dan Empati Sosial, Pengelolaan Sekolah Asrama (Best Practice), Kurikulum Sekolah Rakyat, Bela Negara & Bimbingan Pengasuhan, dan Manajemen Administrasi Sekolah.

Registrasi daring seleksi formasi guru Sekolah Rakyat dibuka melalui aplikasi Kemensos mulai tanggal 16 hingga 17 Juni. Tahapan dilanjutkan dengan pengumuman jadwal seleksi kompetensi tambahan pada tanggal 18 Juni. Selanjutnya, Kemensos akan melaksanakan seleksi kompetensi tambahan calon guru mulai tanggal 19 hingga 23 Juni.

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!