
BENGKULU – Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFas) Bengkulu menggembok gerbang TK Permata Bunda, Senin (19/5). Akibatnya, para murid dan guru terpaksa belajar di jalan.
Ketua Yayasan Permata Bunda Dharma Wanita IAIN Bengkulu, Dr. Deni Febrini menyampaikan pernyataan sikap atas tindakan tersebut. Mereka menyatakan keberatan dan keprihatinan mendalam terhadap penggembokan yang dilakukan.
“Tindakan sepihak ini secara langsung menghambat hak anak-anak untuk memperoleh pendidikan yang layak,” katanya.
Deni menegaskan bahwa TK Permata Bunda merupakan lembaga pendidikan yang sah dan telah berkontribusi dalam pendidikan anak usia dini selama bertahun-tahun. Mereka juga menyatakan tidak akan tinggal diam dan siap menempuh jalur hukum demi melindungi hak anak-anak.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk lebih mengedepankan dialog, bukan tekanan,” lanjutnya.
Deni berharap konflik ini dapat segera diselesaikan secara adil dan tidak merugikan masa depan anak-anak. Menurut mereka situasi yang berlangsung kini menggambarkan bahwa keegoisan dan kurangnya komunikasi antarlembaga justru merugikan pihak yang paling lemah yaitu anak-anak.
“Saat ruang kelas digembok, bukan hanya pintu yang tertutup—tetapi juga kesempatan belajar, bermain, dan tumbuh dengan layak. Kami dari yayasan menyerukan agar semua pihak menghentikan tindakan yang merugikan dan kembali mengedepankan kepentingan anak-anak sebagai prioritas utama,” kata mereka berdua.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!