
BENGKULU – Saat Ramadan, berbagai jenis takjil manis seperti kolak, es buah, dan aneka kue sering menjadi pilihan utama untuk berbuka puasa. Namun, di balik kelezatannya, konsumsi takjil yang tinggi gula dapat meningkatkan risiko diabetes, terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani mengatakan bila kasus diabetes di Bengkulu sudah mencapai angka 2.600 dan ia juga mengingatkan agar masyarakat lebih bijak dalam memilih menu berbuka guna menjaga kadar gula darah tetap stabil selama puasa.
“Berdasarkan hasil yang kita periksa ya itu ada 2.600an lebih orang yang sudah mengidap diabetes, jadi dibulan puasa ini kami menghimbau ya agar masyarakat tidak mengkonsumsi makanan manis yang mengandung gula berlebihan, kalau memang dia mengidap diabetes,” ujar Joni, Rabu (5/03/2025).
Menurutnya penyakit diabetes ini juga dikarenakan keturunan, dan pola makan yang salah dan pola hidup yang tidak sehat.
“Diabetes itu kan pertama karena keturunan ya, yang kedua karena pola makan yang salah, yang terakhir ya karena pola hidup yang tidak sehat. Terlalu banyak makan gula itu juga bisa menyebabkan disamping faktor-faktor genetik keturunan dia memang ada riwayat keluarga yang menderita diabetes tapi semua itu bisa kita hindari dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang dan tidak berlebihan dalam konsumsi gula atau manis,”
Joni Hariyadi Thabrani juga mengingatkan untuk para pasien yang memiliki riwayat diabetes untuk tetap melakukan kontrol rutin di puskesmas dan bagi yang belum pernah kontrol untuk segera melakukan kontrol ke puskesmas terdekat.
“Dari Januari sampai Desember tahun 2024 untuk seluruh kecamatan ini dan seluruh puskesmas 2691 yang berobat 2440, 90,6% yang mau memeriksa dan mengkontrol, selebihnya tidak atau belum perduli terhadap kesehatannya. Itu yang perlu kita sosialisasikan kalau memang dia gula darahnya sudah cenderung naik dan dia harus rutin memeriksakan kesehatannya di puskesmas ataupun fasilitas kesehatan lainnya,” Tambah Joni.
Data tersebut menunjukkan bahwa masih ada sebagian masyarakat yang belum menyadari pentingnya memeriksakan kesehatan, terutama dalam mengontrol kadar gula darah.
Padahal, deteksi dini dan pemeriksaan rutin dapat membantu mencegah risiko komplikasi akibat diabetes.
Oleh karena itu, sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan harus terus digencarkan agar semakin banyak masyarakat yang peduli dan rutin memeriksakan diri ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.
Penulis: Aisyah Ramadania
Mahasiswi Universitas Dehasen Bengkulu
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!